Original Writer— Zumaseyo
Publisher—KeyralawsKeberadaannya di sini sangat tidak ia inginkan. Menghadiri meeting di siang hari? Membosankan. Ia juga sudah jengah bermain ponsel dari tadi di depan para peserta meeting yang terdiri dari karyawan setiap departemen.
“Jadi, bagaimana menurut anda, Pak?” tanya salah satu karyawan pria meminta persepsi CEOnya dengan hati-hati yang sambil menengok rekan-rekan lainnya. Takut salah bicara pada Jiyong yang hanya bermain ponsel.
Bukanlah hal mudah bagi para karyawan untuk memenangkan hati CEOnya.
“Aku tidak suka idemu. Ganti,” singkatnya tanpa menatap wajah lawan bicaranya.
Seringkali terjadi hal serupa. Seolah-olah Jiyong tidak memperhatikan apa yang tengah menjadi pembahasan tentang meeting, saat ditanya keputusannya ia justru menjawab penolakan dan meminta berpikir yang terbaik lagi. Tapi, untungnya semua yang diminta Jiyong si CEO jenius ini membawa hasil yang bagus dan memuaskan.
Jadi intinya, Jiyong mendengarkan meeting tanpa memperhatikan orang-orang yang duduk di depannya, bukan?
Akhirnya, Jiyong meletakkan ponsel di atas meja untuk pertama kalinya sejak meeting di mulai. Kedua mata dark brown miliknya menatap para karyawan yang menunggu suaranya. Setelah beberapa saat menimbang ia akhirnya siap bersuara.
“Kalian berpikir aku hanya bermain ponsel ditengah meeting? Aku tidak peduli apa yang kalian pikirkan, tapi sejauh ini sepertinya apa yang aku setujui dan tidak mendapat hasil yang bagus, bukan? Itu yang penting. Hasil,” pidato Jiyong berdiri dari duduknya. “Pikirkan lagi idenya mengenai hal tadi. Aku akan menerima hasilnya dari sekretarisku hari ini juga.”
Semua peserta meeting berdiri membungkukkan badan, menghormat pada Jiyong yang keluar dari ruang meeting. Memutuskan untuk tidak ikut meeting selesai, sedangkan sekretarisnya diminta untuk mengawasi jalannya proses meeting.
Sekeluarnya dari ruang meeting Jiyong disambut oleh adiknya yang super aktif.
“Oppaaa!!”
Yuri mengatur nafasnya setelah berlarian mendatanginya. Ia tersenyum lebar di depannya.
“Tumben ikut meeting. Pasti suasana hatimu sedang baik, ya?” gurau Yuri menunjuk-nunjuk wajah Jiyong yang membuatnya tidak nyaman.
“Kenapa kau tidak di kantormu?” abai Jiyong melewati Yuri untuk menuju ruang kerjanya.
“Cuma sebentar,” bela Yuri. “Nanti sore ayo pergi bersamaku.”
“Tidak. Aku sibuk,” tolak Jiyong mentah-mentah.
“Ayo, aku bosan sekali hari ini. Mau, ya?” desak Yuri merajuk. Jurus andalannya. Tidak lupa ia mengerlingkan mata pada kakaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Black Heart
Fanfiction[GTae | Freelance] End: 19 Agustus 2022 [✓] Ia akan membunuh siapapun yang terlibat dalam kejadian hilangnya nyawa orang tuanya. Kehilangan kedua orang tua sejak usia 10 tahun menjadikan CEO muda Kwon Jiyong bertindak sesuka hatinya untuk balas dend...