TBH 14 - Revenge II

212 43 7
                                    

Original WriterZumaseyo
PublisherKeyralaws

Di kediaman keluarga Kim malam hari Taeyeon beringsut pulang ke rumah, di ruang tamu Seunghyun tengah duduk termangu memikirkan kemungkinan-kemungkinan Kwon Yul atau Kwon Jiyong dibalik pembunuhan sopir adiknya dan tentang kematian ayahnya yang be...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di kediaman keluarga Kim malam hari Taeyeon beringsut pulang ke rumah, di ruang tamu Seunghyun tengah duduk termangu memikirkan kemungkinan-kemungkinan Kwon Yul atau Kwon Jiyong dibalik pembunuhan sopir adiknya dan tentang kematian ayahnya yang belum ia percaya penyebabnya.

Di kediaman keluarga Kim malam hari Taeyeon beringsut pulang ke rumah, di ruang tamu Seunghyun tengah duduk termangu memikirkan kemungkinan-kemungkinan Kwon Yul atau Kwon Jiyong dibalik pembunuhan sopir adiknya dan tentang kematian ayahnya yang be...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berada dalam lamunan tersendiri, masing-masing dari keduanya tidak ada yang saling menyapa. Taeyeon langsung menuju kamarnya dengan sebelumnya ia menengok kamar ibunya di lantai bawah, sudah tertidur rupanya. Dan Taeyeon menyadari jika dirinya pulang begitu larut, hampir pukul dua belas.

Sesampainya di kamar, Taeyeon menata diri untuk bersiap tidur saja. Ia harus mengumpulkan tenaga untuk bekerja besok. Sedalam apapun masalahnya ia harus istirahat cukup.

Selimut tebal ia bentangkan dan menyelimuti dirinya setengah badan, bersiap tidur.

“Kau ingin tahu apa saja yang Jiyong lakukan selama ini padamu?”

Ingatan Taeyeon kembali pada percakapannya dengan Chaerin tadi di atas Sungai Han.

“Intinya, yang berulah di pesta ulang tahunmu adalah dia. Yang membunuh sopirmu, dia. Yang membuat pemilik panti asuhan bunuh diri itu dia. Itu karena mereka semua ada hubungannya denganmu.”

Hatinya berdenyut sakit. Kristal beningnya mengalir kembali. Itu semua karena dirinya.

“Tapi, kenapa saat di LA dia menolongku dari Mr. James?”

“Kau berpikir dia menolongmu? Dia yang membuatmu ada di sana. Mr. James bukanlah investor. Selama ini kau di permainkan. Semuanya palsu.”

“Kenapa kau mengatakan semua itu padaku?”

“Agar kau tahu orang-orang di sekitarmu menderita karenamu.”

Taeyeon tidak bisa tidur. Ia turun dari ranjangnya dan mengambil ponsel almarhum ayahnya dan melihat foto-foto di sana. Foto-foto ayah dan dirinya serta keluarganya. Foto piknik yang lumayan sering mereka lakukan, untuk mempererat hubungan keluarga di tengah sibuknya urusan perusahaan, kata ayahnya.

The Black HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang