TBH 08 - Not Coincidence But Fate

206 42 6
                                    

Original WriterZumaseyo
PublisherKeyralaws

Original Writer— ZumaseyoPublisher—Keyralaws

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

NOT COINCIDENCE BUT FATE

Hati-hati Jiyong merebahkan tubuh mungil nan ringan Taeyeon di ranjangnya, dengan didampingi seorang kepala pelayan rumah keluarga Taeyeon yang membantu Jiyong menutupi badan Taeyeon dengan selimut tebal.

“Sebaiknya...” kepala pelayan itu bersuara membuat Jiyong menghentikan langkahnya saat hendak pergi begitu saja. “Anda tunggu di sini sebentar sampai Nona Muda siuman. Aku khawatir dia akan memaksa kembali ke upacara pemakaman dengan kondisi seperti ini. Tuan Seunghyun memintaku untuk membuat Nona Muda di sini saja. Jika mereka sudah akan ke pekuburan Nona Muda boleh langsung ke sana.”

Kedua alis Jiyong bertaut. Orang ini meminta pertolongan padanya?

Apa dirinya terjebak di tempat ini?

Tapi, pada akhirnya Jiyong kini duduk di sofa dalam ruang kamar Taeyeon dan memandangi gadis itu yang belum juga siuman sejak lima belas menit lalu.

Sampai kapan dirinya akan di tempat ini?

Kenapa dirinya berakhir di rumah ini?

“Ayah...”

Jiyong semakin memfokuskan pandangannya pada gadis yang baru saja bersuara.

Kedua kelopak mata Taeyeon bergerak-gerak dan perlahan membuka kedua matanya. Berusaha mengenali tempat dirinya saat ini. Ini kamarnya? Bagaimana bisa?

Ah, kepalanya terasa sangat pusing? Ia menolehkan kepalanya ke samping dan mendapati seseorang yang membuatnya gugup akhir-akhir ini ada di sana, duduk di sofanya dan menatap lurus padanya. Itu benar Kwon Jiyong? Mata Taeyeon tidak salah lihat. Tapi, bagaimana Kwon Jiyong ada di sini? Ah, dia tidak mau memikirkannya. Ia harus kembali ke pemakaman.

“Diam saja di situ. Tidak perlu kemana-mana,” cegah Jiyong melihat Taeyeon yang membuka selimut hendak menuruni ranjang.

“Aku harus menemui ayahku,” ujarnya kembali menetes air mata Taeyeon.

“Kau sangat lemah. Mau pingsan lagi di sana? Tunggulah sebentar, aku antar kau ke pemakaman ayahmu setelah upacaranya selesai.”

Mata sembab Taeyeon menatap wajah dingin pria itu. Ia masih tidak mengerti kenapa dia bersedia berada di sini bahkan menawari akan mengantar ke pemakaman. Jiyong bukan orang yang peduli pada orang lain bahkan segenting apapun masalahnya.

Apakah iya ini bentuk simpati karena dirinya tengah kehilangan seseorang?

Rasanya sulit di percaya.

Rasanya sulit di percaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Black HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang