TBH 36 - Jiyong-Taeyeon Love Story

481 51 10
                                    

JIYONG - TAEYEON LOVE STORY

Original WriterZumaseyo
PublisherKeyralaws

Sudah satu minggu Taeyeon mendapat perawatan di rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah satu minggu Taeyeon mendapat perawatan di rumah sakit. Selama satu minggu itu juga ibunya, kakaknya serta Jiyong bergantian membesuk dan merawatnya.

Seperti pagi ini, Jiyong yang menggantikan ibu dan kakaknya untuk menengok Taeyeon.

Cklek!

Jiyong memasuki sebuah ruang rawat dengan di tangan membawa parsel buah. Dilihatnya Taeyeon tengah duduk di ranjangnya yang melambai kecil padanya.

Belum mengatakan apapun Jiyong menyapa gadis itu dengan mengecup keningnya sekilas.

“Masih sakit? Kenapa duduk? Bagaimana jika jahitan di perut membuatmu sakit?” ujarnya sembari meletakkan parsel buah.

“Duduk atau berbaring tetap sakit. Perut dan punggungku sakit sekali gara-gara peluru itu.”

“Terima kasih sudah bertahan.”

“Tapi, aku merasa keren sudah pernah tertembak dan masih baik-baik saja.”

“Apanya yang keren, berhenti mengoceh. Kenapa belum dimakan sarapanmu?” tanya Jiyong melihat meja berisi makanan sarapan untuk pasien. Ia menarik meja itu ke depan Taeyeon.

“Sengaja menunggumu. Akan ku makan saat kau di sini,” Taeyeon melebarkan senyumnya.

“Aku tidak akan menyuapi.”

“Aku tahu,” Taeyeon mengerucutkan bibirnya lalu mengambil sendok makan. “Yang penting kau di sini.”

Taeyeon makan dengan senang, jika Yuri melihat ini pasti Yuri akan merasa jijik dengan sikapnya. Bagaimana ia menunjukkan wujud cintanya pada Jiyong yang masih saja bersikap dingin dalam beberapa situasi, mengungkapkan kalimat sayang pada Jiyong, segala keromantisan Taeyeon padanya Yuri pasti merasa ingin muntah.

Tapi, Taeyeon tidak mempedulikannya dan terus tersenyum bahagia.

Sementara Taeyeon makan, Jiyong hanya duduk memperhatikannya hingga dering ponsel di saku kemeja mengalihkan perhatiannya.

“Iya? Di mana?”

“Siapa?” interupsi Taeyeon setelah Jiyong menutup panggilan.

“Sekretarisku. Lanjutkan makannya.”

Taeyeon menurut. “Oh ya, kemarin Paman Yul datang kemari menjengukku. Berarti sudah dua kali dia datang.”

“Benarkah? Dia tidak memberitahuku.”

“Tidak semua kegiatannya harus dia laporkan padamu. Cukup pekerjaannya saja. Itupun pekerjaan yang harusnya kau lakukan sendiri.”

“Kau membelanya lagi?”

The Black HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang