TBH 15 - Fun Game

207 47 7
                                    

Original WriterZumaseyo
PublisherKeyralaws

Original Writer— ZumaseyoPublisher—Keyralaws

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Aku sudah tahu semuanya. Maafkan kakakku, eonni,” ucap Yuri yang akhirnya berhasil mengajak bicara dengan Taeyeon di ruang kerjanya. “Dari awal pesta sampai ayahmu adalah perbuatan kakakku. Aku minta maaf.”

Taeyeon sudah menduganya sejak ia mendengarkan rekaman terakhir ayahnya. Kematian ayahnya ada kaitannya dengan Jiyong. Mau bagaimana lagi? Dari awal Jiyong memang bermaksud balas dendam dan ia harus menebus kesalahannya. Ia harus menerimanya dan melindungi diri sebisa mungkin. Dari lubuk hatinya, ia memaafkan dan menerima perlakuan Jiyong. Jika memungkinkan, ia harus merubah Jiyong agar tidak terus membalas dendam, seperti pesan ayahnya.

“Yuri,” Taeyeon menelan ludah menatapnya. “Jiyong… hanya kehilangan arah setelah ditinggal ibunya. Aku yang harus minta maaf membuat Jiyong jadi seperti itu.”

“Tapi, ayahmu dibunuh olehnya.”

“Makanya, jika bukan karena kecelakaan ibu kalian, ayahku tidak akan dibunuh olehnya. Semua itu karenaku, Yul.”

“Kau benar-benar memaafkannya?” tegas Yuri lagi. Dan Taeyeon mengangguk pelan. “Taeyeon eonni, Jiyong oppa mungkin akan terus mengincarmu.”

“Apa boleh buat? Aku hanya harus melindungi diri.”

Eonni...” Yuri tidak habis pikir. Semudah itu ia memaafkan orang yang membunuh ayahnya dan membuat dirinya menderita dengan perbuatan-perbuatan Jiyong selama ini?

“Tidak apa-apa. Aku akan kuat dan berhasil menghadapinya, kau mau membantuku?” ujarnya tersenyum. Walau berat sebenarnya.

Ah, memikirkannya saja membuat hati Taeyeon terluka.

Kepala Yuri mengangguk pelan menyetujui dan hal itu membuat Taeyeon semakin melebarkan senyumnya.

“Kau bahkan masih bisa tersenyum seperti itu,” gumamnya namun Taeyeon hanya tersenyum.

Akhir-akhir ini Jiyong lumayan sering datang ke kantor bahkan sering pulang malam, hingga Kwon Yul pun terheran-heran. Meeting juga mulai ia hadiri rutin. Semoga saja hal ini akan terjadi terus menerus dan bukan hanya sesuai mood Jiyong semata.

Malam ini, Jiyong juga masih berada di ruang kerjanya.

“Datanglah ke kantorku, aku akan membicarakan sesuatu yang menarik” ucap Jiyong di telepon menyunggingkan senyum.

“Datanglah ke kantorku, aku akan membicarakan sesuatu yang menarik” ucap Jiyong di telepon menyunggingkan senyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Black HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang