TBH 18 - I Like You, But You Don't

237 46 8
                                    

I LIKE YOU, BUT YOU DON'T

Original Writer—Zumaseyo
PublisherKeyralaws

“Kau sedang makan?” Taeyeon melemparkan pertanyaan retoris

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Kau sedang makan?” Taeyeon melemparkan pertanyaan retoris. Sudah jelas sedang makan tapi masih bertanya. Taeyeon sengaja, hanya agar mereka mulai berkomunikasi.

Jiyong yang menyantap bubur di meja makan menggunakan tangan kiri tentu diam saja mendengar pernyataan uang menurutnya sangat tidak penting itu.

“Kau butuh bantuan?” Taeyeon mencoba menjalin komunikasi lagi.

Tidak menggubrisnya, Jiyong terus melanjutkan makan lalu menyiapkan obat demamnya yang sudah tersedia di atas meja.

Obat berbentuk tablet dalam bungkusan itu menyusahkan Jiyong. Ia tidak bisa mengupasnya.

“Sini aku bantu,” sela Taeyeon mengambil alih obat itu dan mengupasnya untuk kemudian diserahkan padanya.

Kembali tidak merespon, Jiyong meminum obat yang diberikan gadis ini.

Bermaksud mengecek kondisi demam Jiyong, Taeyeon menempelkan tangannya di dahi Jiyong tapi seketika itu juga Jiyong menggenggam tangannya yang sudah menempel di dahinya.

Dalam pikiran masing-masing mereka saling menatap satu sama lain dalam untuk beberapa saat.

“Ah, maaf,” tersadar, Taeyeon cepat menarik tangannya. “Aku hanya ingin memeriksa apa demammu sudah turun dan ternyata kau lumayan membaik.”

Untuk menghilangkan rasa gugupnya, Taeyeon memilih membereskan mangkuk bubur dibawa ke tempat cuci piring dan mengemas obat.

“Bibi di mana?” tanya Taeyeon yang mencuci mangkuk sekalian.

“Sedang keluar,” singkatnya bangkit dari duduk dan keluar meninggalkan Taeyeon yang hanya menghela nafas panjang atas sikap Jiyong yang terus dingin.

Ia tidak boleh menyerah, ia jadi terpacu karena ucapan ayahnya untuk merubah Jiyong. Dan dirinya akan berusaha semampunya.

Ia belum tahu hasilnya akan seperti apa, tapi lebih baik mencoba daripada tidak sama sekali.

Saat keluar ruangan Taeyeon sudah mendapati Jiyong tengah menonton televisi. Bermaksud untuk bergabung justru perut Taeyeon berbunyi gemerucuk sebab lapar dan itu terdengar oleh Jiyong yang berada di dekatnya.

Oh, Taeyeon…

Memalukan sekali kau ini!

“Belum makan?”

“Belum sempat lagi tadi setelah sarapan,” jawab gadis itu malu. “Bolehkah aku makan di sini? Maaf, tapi aku lapar.”

“Bibi rumah tidak masak hari ini karena Yuri lembur dan aku tidak makan.”

The Black HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang