[GTae | Freelance]
End: 19 Agustus 2022 [✓]
Ia akan membunuh siapapun yang terlibat dalam kejadian hilangnya nyawa orang tuanya.
Kehilangan kedua orang tua sejak usia 10 tahun menjadikan CEO muda Kwon Jiyong bertindak sesuka hatinya untuk balas dend...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Triiing….
“Taeyeon eonni…!”
Sambutan serempak dari Rosé dan Irene membuat Taeyeon yang baru masuk florist terperanjat. Mereka berdua segera berlari menghampirinya, padahal Taeyeon juga hendak ke meja tempat mereka tadi melihat dirinya.
“Ada apa?” heran Taeyeon meletakkan tas di atas meja.
“Wah, selamat! Sebentar lagi kau menikah. Aku sangat tidak menduga ini,” ucap Rosé kegirangan, berbeda dengan Irene yang tidak terlalu berlebihan mereaksi Taeyeon.
Sifatnya memang agak pendiam.
“Benar. Apalagi calonmu… aku sungguh tidak menduga kau akan menikah dengan Park Leeteuk yang sangat manis itu,” sambung Irene menyetujui.
“Kalian sangat cocok. Kau elegan dan dia kalem. “Kalian sudah fitting baju? Ah, aku sudah tidak sabar melihat kalian saling mengucap janji di altar.”
Mendengarnya, Taeyeon hanya tersenyum kecil.
“Leeteuk itu tipe idaman semua wanita. Begitu mendengar dia akan menikah denganmu aku yakin wanita-wanita di luar sana sangat iri denganmu,” pikir Irene terus memuji.
“Tapi, masih ada yang menjadi tipe idaman wanita lagi dan tidak kalah dengan Leeteuk. Kwon Jiyong,” cetus Rosé tersenyum-senyum.
Taeyeon bereaksi menatap Rosé jalan mendengar nama Jiyong disebut.
“Tapi, dia sangat cuek.”
“Justru itu yang menjadi poin tambahan mengapa para wanita jatuh cinta padanya,” Rosé menimpali Irene. “Dan, Jiyong oppa itu pria yang...”
Triing...
“Sudah sana, bekerjalah dan berhenti membicarakan para pria. Aku yang akan mengurus tamu yang baru datang,” perintah Taeyeon mendorong para pekerjanya kembali ke posisi masing-masing.
Sementara Taeyeon menghampiri tamu yang baru masuk ke Mirae Florist.
“Bibi rumah?” terkejut Taeyeon melihat bibi rumah rupanya yang datang.
“Nona,” sapa bibi rumah tersenyum lebar.
“Kau butuh sesuatu?”
“Tuan Jiyong memintaku membeli sebuket bunga untuknya, hari ini ia akan ke makam Yuri dan meletakkannya di makam.”
“Ayo, aku akan membantumu.”
“Tapi,” ucapan bibi rumah menghentikan Taeyeon yang hendak mengajak bibi rumah ke tempat pemilihan bunga yang tepat.
