TBH 21 - Forget You

260 50 9
                                    

Original Writer—Zumaseyo
PublisherKeyralaws

Original Writer—ZumaseyoPublisher—Keyralaws

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu minggu kemudian.

Jiyong keluar kamar mandi dengan bathrobe melekat di tubuhnya. Mengecek waktu di ponsel. Masih ada sisa waktu banyak sebelum berangkat ke kantor.

Bekas memar di wajahnya sudah menghilang tanpa bekas, untuk menyembunyikan luka itu dari orang-orang kantor Jiyong tidak masuk seminggu ini. Mereka hanya akan menganggap dirinya ini adalah hal biasa dengan tidak masuk kantor. Ia memang keluar masuk kantor untuk kerja dengan seenaknya.

“Jiyong oppa,” panggil Yuri begitu melihat kakaknya menuruni tangga setelah berpakaian rapi dengan setelan jas.

“Selamat, sahammu naik,” tukas Jiyong menghampiri Yuri.

“Itu juga berkatmu, produk yang kuluncurkan membuat saham naik. Terima kasih, oppa. Kau memang sangat bisa diandalkan,” puji Yuri mengacungkan jempol pada kakaknya.

“Aku tidak membantu apapun,” elak Jiyong berjalan menuju ruang makan diikuti Yuri yang mengekor di belakangnya sembari terus memujinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Aku tidak membantu apapun,” elak Jiyong berjalan menuju ruang makan diikuti Yuri yang mengekor di belakangnya sembari terus memujinya.

“Oh ya, jangan lupa nanti kita ke pantii. Kau tidak boleh kemana-mana.”

“Sore, 'kan? Aku sudah mengosongkan jadwalku jadi tidak perlu terus mengingatkanku.”

“Karena kau suka selalu pergi entah kemana tiba-tiba.”

Rencana ke panti sekalian mengajak Jiyong yang seharusnya ia lakukan beberapa hari lalu baru akan mereka lakukan hari ini. Alasannya sederhana, Jiyong tidak mau orang-orang menanyakan keadaan wajahnya yang memar.

 Alasannya sederhana, Jiyong tidak mau orang-orang menanyakan keadaan wajahnya yang memar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Black HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang