K E B O H O N G A N

155 8 0
                                    

Di bar langganan Troy.

"Ada masalah?"

"Andromeda mengancam."

Gio mengangguk. "Soal balapan kemarin?"

Troy menenggak minumannya. "Anak itu merusak perjanjian antara kita dan Andromeda."

"Apa kamu masih mencintai Alexandria?"

Troy menenggak minumannya lagi. "Andromeda juga melarang hubungan aku sama Alexa."

"Kamu sudah terlalu banyak minum Troy." Gio mengambil botol dari hadapan Troy.

"Apa kamu masih mencintai Tesa?"

"Pasti."

"Apa yang kau lakukan dengan Tesa kalau dia hamil? Apa kau masih mencintainya?" Tanya Troy yang sudah mabuk. "Tesa mengaku hamil anak Bass. Bass sudah bikin aku gila, dia menusukku dari belakang. Aku akan hajar dia sampai mampus!"

Keduanya saling mengunci bibir. Troy dan Gio.

Gio geram. Amarahnya memuncak. Ingin rasanya ia teriak saat itu juga.

Troy berkali-kali menegak alkohol dan kicauannya mulai kacau.

"Bone. Ke depan." Gio langsung membawa Troy ke markas sebelum Troy mengacaukan bar.

"Kau terlalu banyak minum Troy. Ini bukan jalan keluar." Gumam Gio yang kesulitan menggotong Troy. "Aku tahu masalahmu berat tapi itu semua karena ulahmu sendiri."

Tintin!!

"Ahh untunglah kau cepat datang Bone!" Gio langsung melempar tubuh Troy ke jok belakang.

"Dia mabuk lagi?"

"Apa yang kau lihat?" Tanya Gio sambil menyulut rokoknya. "Dia pasti mati muda."

"Dan kau akan terus mengejar adik perempuannya?"

"Tesa hamil."

Bone rem mendadak.

"Gila!!" Gio memukul Bone.

"Kau serius?"

"Orang mabok ini yang ngoceh dari tadi. Bass!! Bangsat!!!" Gio menonjok dashboard.

"Tesa, tatapannya selalu sakit menatapmu sekalipun ia bergandengan dengan Bass. Sayangnya Bass tidak tahu hubungan kalian. Anak bodoh!"

"Kalau saja dia tidak keceplosan bicara soal Ucok, semua ini enggak akan bahaya. Anak itu!" Gio menendang dashboard mobil. "Aku selalu ingin mendampratnya kalau dia muncul."

Kepulan asap merebak di mobil mereka.

K A M P U STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang