Tesa

143 6 0
                                    

Di rumah sakit.

"Ucok!"

"Tesa. Jenguk Bass lagi?"

Tesa mengangguk. "Aku masuk yah."

"Silahkan." Ucok memperhatikan Tesa. Sekitar setengah jam Tesa menemani Bass di dalam.

"Ucok."

"Sudah?"

Tesa mengangguk. "Aku pulang yah."

"Yah."

"Oh yah Cok. Boleh minta nomor kamu? Besok aku kuliah padat jadi enggak bisa ikutan antar Bass pulang. Terima kasih sudah jaga Bass. Tolong sampaikan surat ini sama dia. Terima kasih untuk keramahan kamu beberapa hari ini. Bass enggak salah temenan sama kamu. Kamu orang baik. Permisi." Secercah cahaya terpancar dari mata dan wajah Tesa. Apalagi ketika ia memutar tubuhnya, wangi bunga dan buah-buahan segar terkibas dari rambut hitamnya yang lebat sepunggung.

"Tesa."

"Ya Cok." Lagi-lagi Tesa memutar tubuhnya, wangi-wangian itu menyeruak sampai ke paru-paru Ucok. Tesa sampai menunggu beberapa detik menunggu Ucok terpukau. "Ya Ucok?"

"Apa kita pernah kenal sebelumnya?"

Tesa memiringkan kepalanya. "Kalau hitungannya dari hari ini kita sudah tujuh hari ini bertemu." Tesa pun meninggalkan Ucok dengan kesan dramatis yang membuat Ucok semakin bingung dan terkesima.

Tentu saja Cok! Aku adik Troy.

***

K A M P U STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang