SAHABAT

145 5 0
                                    

"Petualangan belum kelar aku sudah dua kali masuk rumah sakit. Lama-lama kulit aku korengan. Enggak laku-laku deh." Gumam Gege.

"Kalau kita telat sejam aja bawa kamu kesini kamu mati keracunan Ge."

"Lipannya besar Ray?"

"Gemuk, panjang dan seram. Banyak pula!"

Gara-gara itu kamu enggak nafsu sarapan Ray?" Celetuk Rika. "Kamu pasti enggak suka makanan rumah sakit kan Ge? Aku makan yah, aku suka makanan rumah sakit. Kamu aku beliin lontong sayur." Tanpa anggukan dari Gege, Rika angsung menyantap menu rumah sakit.

"Pasti Gulamo lagi ngamuk sama anak buahnya. Dan hari ini kita enggak usah kuliah dulu."

"Setelah Keke sudah dibolehkan pulang kita ke rumah lama orangtuaku aja. Di sana aman. Di sana ada mobil lama. Mungkin di sana kita bisa lebih tenang untuk mikirin langkah selanjutnya. Kita enggak boleh gegabah nanggepin masalah ini. Sekali tusuk cacat. Mereka pasti pakai senjata. Sementara tubuh kita enggak fit lagi sekarang. Dia serang fisik kita, kita serang mentalnya." Senyum Ucok tersimpul diujung bibir.

"Setuju !"

***

Di rumah lama Ucok.

"Rika dan Gege tidur di kamar aku. Kita bertiga tidur di tengah." Jelas Ucok. "Aku sudah minta disiapkan makan sama Mbok. Setelah itu kita istirahat. Mobilnya yang itu, lumayanlah buat ngebut."

Ponsel Ucok berderit. Keningnya mengkerut. "Kalian di sini siapa yang telepon aku?"

Kelimanya saling berpandangan.

"Halo." Ucok menekan tombol loudspeaker.

"Ucok?"

"Siapa ini?"

"Aku Tesa. Abang aku lagi cari kamu dan semua temen-temen kamu, kamu harus waspada. Troy enggak sungkan bunuh kalian, terutama kamu Cok. Kalau itu sampai terjadi aku minta maaf sebelumnya. Tapi aku berharap itu semua tidak terjadi. Caranya, kalian tinggalkan kota ini."

"Meninggalkan kota ini? Enggak mungkin!"

"Cok. Sebentar saja. Kalian ajukan cuti semester atau apapun."

"Kampus sudah dikepung, banyak preman di sana sekarang. Lagi, apa kamu yakin kalau kami kabur abang kamu enggak kejar kami? Sampai ujung dunia juga dia pasti kejar kita."

"Jadi kalian mau selesaiin in dengan darah?"

"Enggak ada pilihan."

"Andromeda akan menyerang Troy."

"Andromeda?"

"Ini enggak ada hubungannya dengan kamu. Ini soal hati."

"Aku enggak mau tahu urusan abang kamu."

"Aku juga enggak mau kasih tau. Aku hanya mau ingetin kamu untuk hati-hati."

"Terima kasih."

"Oh yah Cok. Soal Bass maafin aku, aku enggak pernah cinta sama sahabat kamu."

"Itu alasannya kamu putusin dia?"

"Dan aku enggak hamil."

Ucok diam. Otaknya berputar.

"Urusan Bass sudah selesai, sekarang hanya tinggal kamu. Hati-hati sama Gulamo. Aku cuma enggak mau ada pertumpahan darah terus terjadi karena keluargaku." Tesa memutus sambungan.

Gege, Rika, Raya, Idonz dan Ucok terpaku melihat layar ponsel Ucok.

"Jadi sekarang kita bagaimana?" Suara Rika memecah keheningan.

K A M P U STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang