KEHILANGAN

126 4 0
                                    

Di pemakaman Pardi.

"Jadi kau masih suka ziarah?"

Ucok menghapus air matanya. Dia menarik nafas panjang dan menghembuskannya. "Gio."

"Aku turut berduka untuk Bass." Gio mengulurkan tangan.

Ucok menoleh.

"Aku enggak ada motivasi bunuh kamu." Gio mengantongi tangannya.

Mereka sama-sama diam.

"Kepergian Pardi sama dengan kepergian Bass."

"Apa kalian tidak pernah merasa cukup?"

"Aku tidak bersama Troy belakangan ini. Aku bersama Tesa."

"Dikehidupan mendatang siapa lagi korban yang akan sahabatmu bunuh?" Ucok pun meninggalkan pusara Pardi.

"Sebaiknya kau lindungi Rika! Karena Troy sudah tahu Hans sering mengawasi Rika dibelakangnya. Kau tahu sahabatmu itu bersahabat sangat baik dengan salah satu dari kami kan?"

Ucok menoleh sekalipun tubuhnya tetap tidak mau berputar.

"Terima kasih."

"Kau tidak mau kehilangan satu sahabat lagi kan?"

Ucok melangkah geram. "Aku bahkan tidak mau kehilangan dia sama sekali." Gumamnya pada diri sendiri. Tekad Ucok ia harus menumpaskan Troy.

***

K A M P U STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang