LT || 17

441 40 3
                                    

Jangan lupa untuk vote dan komen guys.

Gejolak ini tidak bisa berhenti saat netra kita saling bertemu. Getaran hebat ini apakah dinamakan sebagai cinta?

~Frisna Izza Afkarin~

Setelah waktu berputar cukup lama akhirnya tibalah saatnya Fresya dan Frisna akan tampil. Di belakang panggung mereka sudah bersiap untuk menampilkan sesuatu yang terbaik. Hawa panas dingin sudah mulai menjalar sejak mereka diberitahu bahwa sebentar lagi giliran mereka yang akan tampil.

"Akhirnya kita sampai juga di penghujung acara pada malam ini. Saya selaku pembawa acara sangat berterimakasih kepada kalian semua yang berkenan hadir, untuk acara selanjutnya kami akan menampilkan sebuah musikalisasi puisi yang akan dibawakan oleh Fresya dan juga Frisna."

Gemuruh tepuk tangan terdengar saat itu juga. Tampaknya mereka memang sangat menunggu-nunggu waktu itu datang.

"Wah, kalian benar-benar sangat menanti-nantikan penampilan mereka, ya. Baiklah tanpa memperpanjang waktu saya pamit undur diri, apabila banyak kesalahan dalam pembawaan acara malam ini saya mohon maaf sebanyak-banyaknya."

"Sebelum kita tutup acara malam hari ini, saya akan menampilkan acara terkahir sebagai penutupan. Berikan tepuk tangan yang meriah untuk Fresya dan Frisna!"

"Huuuu!!" Para penonton bersorak gembira.

Mereka berdua akhirnya sekarang sudah berada di atas panggung dengan mic yang berada di depan mereka masing-masing. Fresya menyapu seluruh sudut pandang, tapi dia tidak menemukan seseorang yang dia cari. Senyum yang awalnya merekah kini mulai mengedur. Sesaat ketika ia mulai mendengar Frisna bersuara dengan cepat dia memaksakan senyumnya kembali agar orang lain tidak melihat kesedihannya malam ini.

"Selamat malam semuanya. Singkat saja, aku akan membawakan sebuah puisi yang ku rangkai sendiri. Untukmu yang menjadi bayangan pada setiap bait, semoga kau bisa mendengarkan dan memahaminya."

Suasana seolah menjadi sebuah tempat romantis yang nyata.


Frisna mencekal mic detik selanjutnya ia mulai berbicara.

Tentang perasaan yang sudah terlanjur berlabuh
Kujelaskan sedikit tatkala hati ini mulai membeku
Saat pertama bertemu aku sudah terpaku
Terlebih paras nan manismu semakin kencang mendekap jiwaku

Degupan jantung yang tidak biasa secepat itu menyerang dirinya saat tidak sengaja netranya bertemu dengan sepasang mata milik pria di depan sana.

Sungguh gejolak itu begitu menyiksa
Namun kaki jenjangku memakasa untuk tetap berlari
Mengejar kisah asmara yang belum pasti
Tanpa aku sadari ternyata aku tengah meniti kobaran api

Aku merasa perih
Tertatih-tatih mengejar dirimu dengan payah
Jangan kau kira aku tidak merasa lelah
Saat hati ini mulai patah aku ingin menyerah

Matanya memanas. Puisi yang dia bawa membuat kakinya bergetar hebat. Seolah dirinya memang sedang mengatakan isi hatinya yang sebenarnya.

Namun saat itu aku belum punah
Dalam kehangatan rasa aku mulai berdiri teguh
Tak akan kubiarkan diri ini menyerah
Sebab aku percaya jika aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku

Di bait terkahir Frisna menghembuskan nafasnya lega. Setidaknya air mata itu masih bisa ia bendung.

Tidak lama setelahnya suara gitar yang dipetik olehnya mulai terdengar oleh telinga para siswa. Sekarang waktunya Fresya untuk menampilkan diri.

Luka Terbaik Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang