PROLOG

4.9K 246 44
                                    

"Mamah!"

Mendengar rengekan dari putrinya, wanita yang tengah duduk di meja kasir di sebuah Cafe itu terkekeh. Ia pun berjalan ke arah gadis kecil yang dikuncir dua, lalu mengelus puncak kepala gadis itu sambil bertanya, "Kenapa panggil mamah?"

Fresya Gweny Shafira mulai merengek.

"Aku mau beli permen lolipop di sana. Kalo beli sendirian takut, Mah."

Sang Mamah pun mengiyakan permintaan putrinya itu.
"Yaudah ayo. Tapi beli satu aja! Ntar kalau banyak belinya bisa-bisa gigi kamu keropos."

Fresya tersenyum lebar. Dia mengangguk patuh. Setelahnya digandeng tangan gadis itu oleh mamahnya, dan berjalan keluar cafe. Hujan kini tengah mengguyur Jakarta. Maka mereka pun pergi dengan mengenakan payung.

Sampailah mereka di sebuah mini market. Pandangan Fresya kini tertuju pada beberapa permen lollipop yang tersusun rapi bersama dengan beberapa permen lainnya.

"Ini ya, Mah." Wanita itu mengangguk. Mereka segera berjalan menuju tempat pembayaran.

Fresya pun tak henti melebarkan senyumnya sambil menatap senang permen yang digenggamnya.
Mamahnya kini melemparkan sebuah senyuman kepada seorang wanita yang juga sedang menggandeng anak perempuannya diseberang jalan sana.

Tapi seketika pandangan wanita itu melayang ketika melihat ke arah kiri jalan sebuah truk berjalan dengan kecepatan penuh. Hingga pandangan nya itu tertuju pada wanita yang tadi. Ia tengah menyebrang ke arahnya.

Tanpa pikir panjang ia menjatuhkan payung yang digenggamnya dan berlari ke arah sebrang jalan, meninggalkan putri kecilnya itu. Dengan langkah cepat ia mendorong tubuh wanita itu dan anaknya ke arah tepi jalan.

Namun mendadak waktu terasa lambat. Ia mendengar sebuah teriakan dari banyak orang sebelum tubuhnya terpental dan tergeletak begitu saja di tanah. Wanita itu merasa penglihatannya mulai kabur. Tapi, ia sempat melihat beberapa manusia mengelilingi tubuhnya.

Jalanan seketika ramai. Baru saja sebuah truk besar menyebabkan banyak nyawa terenggut. Kecelakaan masal terjadi. Insiden yang nantinya akan tercetak disurat kabar.

Luka Terbaik Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang