5. Murid Baru

131 11 0
                                    

Mata yang memancarkan aura dingin, juga rambut hitam legam bergelombang, serta pancaran wajah yang begitu bersinar. Itu adalah daya tarik dirimu saat semua orang melihatmu.

________


SMA Dewangga saat ini sedang geger, lantaran kedatangan murid baru dengan penampilan yang begitu memukau. Cantik, tegas, dingin, juga kulitnya yang putih pucat seperti mayat.

Ia datang sendirian dengan mata yang menatap gedung sekolah. Gayanya yang khas itu--- dengan mulut yang tersumpal permen karet--- mampu membuat siswa/siswi SMA Dewangga meliriknya. Dengan tatapan memuja dan penasaran.

Langkahnya kini menuju ruang kepala sekolah. Karena memang itu tujuannya, agar dirinya tahu di mana ruang kelasnya nanti.

Permen yang sejak tadi berada di mulutnya di buang ke tempat sampah saat berjalan di koridor. Kemudian matanya menatap pintu dengan papan nama di atas bertuliskan Ruangan Kepala Sekolah.

Tangannya terayun untuk mengetuk pintu dengan beberapa kali, sampai akhirnya dipersilahkan masuk.

"Permisi, Pak." Kata sapaan saat ia masuk ke dalam ruangan tersebut.

"Kamu murid baru yang satu minggu lalu mendaftar, ya?"

"Iya, Pak."

"Kalau begitu, silahkan duduk! Saya akan lihat data kamu terlebih dahulu."

Kepala sekolah dengan name tag Surya Aryan Nugroho itu mulai mencari data diri dari murid baru tersebut. Tak lama badannya berbalik dan duduk di kursinya menghadap murid baru, dengan tangan yang berisikan map biru tua.

Mulai membukanya dan membaca dengan teliti. Mata pak Surya kini menatap murid baru tersebut.

"Kamu ke sini sendiri?"

"Iya, Pak. Karena Papa saya sedang ada meeting penting di kantornya."

"Kalau Ibu?"

Tak ada jawaban dari mulutnya, hanya tatapan dingin yang ia tunjukkan.

"Kalau begitu, mari saya antar ke kelasmu. Di sana sudah ada Bu Salamah yang mengajar, sekaligus menjadi wali kelas kamu."

Mereka pun keluar dari ruang kepala sekolah dan mulai berjalan di koridor. Bel masuk sudah berbunyi sejak sepuluh menit yang lalu, maka dari itu koridor tampak sepi. Tapi lapangan outdoor banyak siswa/siswi yang kini sedang melaksanakan kegiatan olahraga.

Pak Surya kini mengetuk pintu kelas yang sudah dalam masuk materi pembelajaran. Kemudian pintu itu di buka dan menyembul lah sosok pak Surya di kelas. Banyak dari mereka yang heran dan bertanya, ada perlu apa kepala sekolah datang kemari? Terlebih berbicara pada bu Salamah dengan nada berbisik.

"Terima kasih ya, Pak." Bu Salamah berujar pada Pak Surya. Kemudian Pak Surya pergi dan menitah siswi baru tersebut untuk segera masuk.

Bu Salamah menghampiri siswi tersebut yang sudah masuk dan berdiri membelakangi papan tulis.

"Ok anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru, tolong perhatikan, ya." Bu Salamah memberi petuah kepada seluruh murid XI MIPA 3 agar diam memperhatikan. Lalu pandangannya beralih pada murid baru.

"Kamu, silahkan memperkenalkan diri!"

"Perkenalkan, nama gue Cerelia Mizqia Andhara, pindahan dari SMA Karta Galih." Aura dingin begitu menyeruak, ditambah gaya bahasa yang khas dan tegas. Hal itu mampu membuat murid kelas diam juga penuh penasaran akan seorang murid baru itu. Dia sungguh berbeda.

Bu Salamah memecahkan keheningan dengan mengucap kata terima kasih dan menitah Cerelia agar segera duduk, di bangku kosong pojok kanan dekat jendela. Kebetulan di sana benar-benar kosong, tidak ada murid lain.

Heart's Owner (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang