Untuk saat ini, hanya dia yang membuatku merasa aman, bahagia, dan berharga.
________
Lapangan indoor SMA Dewangga, penuh akan teriakan para siswa/siswi yang menyemengati pertandingan basket. Di sana terdapat Janu dan Ezra yang bermain. Sementara Darel dan Rama hanya menonton di tribun, bersama dengan Cerelia, Ayushita, Maudy, dan Alifa.Ayushita, Maudy, dan Alifa sejak tadi berteriak menyemangati para pemain. Pertandingan kali ini dalam rangka persahabatan antara SMA Dewangga dan SMA Vandor.
"Oh My God, gila ya dari SMA Vandor kenapa ganteng-ganteng banget sih, gue melting sendiri anjir." Maudy berujar dengan tatapan memuja pada SMA Vandor.
"Tahu banget lo, sama yang ganteng."
"Iya lah, mata gue masih normal. Lagian wajar gue kan masih sendiri, kalau lo udah ada pawangnya, bisa bahaya."
"Gantengan juga gue, dari pada mereka. Nih ya, udah ada makhluk super ganteng di depan mata lo gini, kenapa mesti cari yang lain? Coba lihat gue, lihat!" Rama berujar dengan nada tak santainya pada Maudy. Entah kenapa mendengar Maudy berkata seperti itu membuatnya kesal sendiri.
"Yeuh, iri aja lo dugong. Visual mereka tuh luar biasa, dan damagenya gak ada obat."
Rama memasang wajah kesal, lantaran Maudy lebih memuja laki-laki lain, terlebih dari SMA Vandor. Yang memang ia akui, mereka tampan-tampan. Tapi ia tetap percaya diri, kalau dirinya lah yang paling tampan dari mereka.
Maudy melihat Alifa yang begitu serius memerhatikan Janu yang sedang bertanding. Ia menghela nafasnya saat melihat ke arah Alifa kembali.
"Fa, lo yakin gak mau nanya kepastian sama Janu? Kalian itu udah lama deket, tapi kaya masih diambang-ambang tahu, gak."
"Ambang-ambang gimana, sih?" tanya Alifa, kala Maudy membicarakan hubungannya dengan Janu.
"Ya, kalian itu kan deket, tapi belum juga official. Ok, setidaknya Janu menyatakan perasaannya ke lo, tapi ini enggak, kan? Emang lo gak lelah, di gantung kaya gitu?" Maudy seakan mengompori Alifa supaya mempertegas hubungannya dengan Janu.
"Maudy, itu urusan dia, lo gak perlu ikut campur. Setidaknya, untuk saat ini mereka masih baik-baik aja, Janu pun gak ada nyakitin Alifa. Lo juga harus percaya, kalau Janu bukan laki-laki yang jahat." Ayushita memberi petuah pada Maudy, agar tak terlalu mencampuri urusan Janu dan Alifa.
Ayushita berlaku seperti itu bukan tidak peduli dengan sahabatnya itu, bukan. Hanya saja, ia tidak ingin jika Alifa terlalu memikirkannya. Karena biar begitu Alifa orangnya sangat pemikir. Ia takut Alifa semakin kalut dengan hubungannya bersama Janu yang memang tanpa kepastian. Ia hanya ingin Alifa nyaman saja untuk saat ini bersama Janu, pun seorang Janu tidak macam-macam selama ini yang ia tahu.
Maudy pun mengangguk pasrah kala Ayushita berkata seperti itu. Tak lama kemudian mereka mulai melihat kembali pertandingan yang belum juga usai.
***
Karena adanya pertandingan persahabatan, SMA Dewangga di berikan free class. Tetapi mereka tetap mengisi absensi tanpa adanya kegiatan belajar mengajar.
Darel, Rama, Janu, dan Ezra sedang berada di sisi lapangan outdoor. Di sana banyak siswa/siswi berlalu lalang, juga melakukan kegiatan masing-masing. Mereka berempat asik bersenda gurau, ditemani dengan camilan juga minuman.
Obrolan mereka tampak biasa saja, tapi sepuluh menit setelahnya, pembicaraan mereka berubah menjadi hal yang lebih sedikit sensitif.
"Janu, lo sebenarnya cinta kan, sama Alifa? Kenapa gak lo tembak aja, sih?" ujar Ezra sekaligus memberi masukan pada Janu.
![](https://img.wattpad.com/cover/278914035-288-k819314.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart's Owner (End)
Teen Fiction"Entah sudah berapa kali aku di bodohi, tapi tetap saja masih bertahan." ______ Darel Arfanda Migler. Hidup dengan penuh kebahagiaan, di mulai dari keluarga, sahabat, bahkan kekasihnya. Siapa yang tidak tahu Darel? Dia berpacaran dengan cewek popul...