Seberapa besar mempertahankan, nyatanya sia-sia. Karena memang hubungan ini tak lagi sama.
________
Darel kini sedang berdiam diri di kamar. Hatinya merasa nyeri saat di kirimkan foto Bernika oleh Rama. Itu bukan foto biasa, melainkan Bernika bersama laki-laki lain. Yang sedang bersenda gurau di sebuah kafe langganannya bersama para sahabatnya.
Laki-laki itu bukan yang kemarin bertemu dengannya juga para sahabatnya saat pelajaran olahraga, melainkan laki-laki yang berbeda.
Dari keterangan Rama, Bernika bersama laki-laki itu mengobrol dengan sangat santai juga romantis. Pasalnya mereka sama-sama menyebutkan kata sayang. Rama sempat telepon Darel saat di toilet kafe, ia berkata seperti itu bukan hanya mengada-ada, tetapi memang benar adanya.
Darel masih sangat shock dengan apa yang terjadi. Pasalnya, ini laki-laki yang berbeda dari yang kemarin-kemarin.
Iya, para sahabatnya selalu mengirim foto Bernika bersama laki-laki lain padanya. Mungkin di awal ia tak mempermasalahkan hal itu, karena dirinya masih belum terlalu percaya. Tapi sekarang Darel patut mencurigai Bernika. Sejak kemarin ia bertemu dengan laki-laki yang tak lain dan tak bukan ialah ketua OSIS SMA Dewangga, dirinya sudah curiga.
Lamunannya buyar saat mendapati ketukan pintu beberapa kali dari luar kamarnya.
"Masuk!" ujarnya kala pintu terus diketuk beberapa kali.
"Kak, dipanggil Papa. Ada yang mau dibicarain katanya." Mama Darel berkata dengan kata lembut pada Darel. Ia melihat anaknya sudah tumbuh menjadi pria yang tampan juga terlihat dewasa. Jangan lupakan badannya yang tinggi, bahkan menyusul suaminya.
"Iya, Ma." Darel menjawab seraya menyugar rambutnya ke belakang. Setelah itu ia turun terlebih dahulu, kemudian sang mama menyusul di belakangnya.
Namanya Kinanti Syakila Swenia. Ibu dengan dua anak yang bernama Darel Arfanda Migler dan Liovanda Varisya Zidly. Keluarga yang sangat harmonis, terlebih mempunyai seorang suami yang tegas tapi berhati baik. Ia sang kepala keluarga di kehidupan Darel, yaitu Fitho Ravanda Aprilio.
Darel sudah duduk di sofa dengan sang papa yang berada di seberangnya.
"Kenapa?" tanya Darel pada papanya.
"Gimana sekolah kamu?" tanya Fitho.
"Baik-baik aja, gak ada masalah apapun."
"Gimana dengan Bernika?" Setelah bertanya seperti ini, raut Darel menjadi suram. Darel enggan untuk membahasnya.
"Kenapa kamu? Muka kok kaya belum di setrika gitu?"
"Pah, gak usah ngeledek, deh." Darel merengut kala papanya sengaja meledeknya.
Fitho hanya terkekeh kala Darel berkata seperti itu. Sepertinya, ada masalah antara hubungan putra pertamanya itu dengan Bernika.
"Kalau memang hubungan kalian baik-baik saja, ya sudah. Tapi kalau ada masalah, diperbaiki hubungannya." Fitho berujar kembali sekaligus menasihati Darel.
Kinanti menyusul duduk di samping suaminya, dengan membawa beberapa camilan serta minuman hangat untuk perbincangan mereka.
"Sebenarnya, Mama kurang suka dengan Bernika. Meskipun hubungan kalian sudah cukup lama, tapi Mamah tetap kurang sreg aja gitu sama dia."
"Kenapa gitu?" Fitho bertanya pada istrinya.
"Terlihat kalau dia itu ngebossy banget orangnya. Udah gitu ya, dia gak terlalu dekat denganku. Feeling seorang Ibu tuh nyata loh. Aku seperti ini karena curiga juga sama Bernika. Aku sempat lihat dia di mall lagi jalan sama cowok lain, tapi kecurigaan itu aku tepis, mungkin itu bukan selingkuhannya dan bisa jadi itu saudaranya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart's Owner (End)
Teen Fiction"Entah sudah berapa kali aku di bodohi, tapi tetap saja masih bertahan." ______ Darel Arfanda Migler. Hidup dengan penuh kebahagiaan, di mulai dari keluarga, sahabat, bahkan kekasihnya. Siapa yang tidak tahu Darel? Dia berpacaran dengan cewek popul...