Cerelia yang baru saja keluar dari toilet bersama Maudy, mendengar percakapan dua orang yang sedang berada di koridor. Mereka membicarakan soal kasus Bernika kemarin. Juga katanya Gelio pun bernasib sama seperti Bernika, lantaran mendapat pengakuan begitu saja dari Gelio saat Bernika sedang di sidak kemarin. Jadi mau tak mau dia pun ikut di keluarkan dari sekolah. Itu sudah keputusan final.
Cerelia dan Maudy melanjutkan langkahnya kembali menuju kelas. Ternyata keputusan Kepala Sekolah benar-benar baik untuk warga SMA Dewangga. Karena tidak ada perusuh/pembully yang akan beraksi lagi. Mungkin setelah ini akan damai, tanpa adanya korban perundungan.
Beberapa menit kemudian bel masuk pun berbunyi. Kini semua murid SMA Dewangga tengah melaksanakan KBM.
Ada soal kuis di dalam kelas Cerelia. Pelajaran Bahasa Inggris dalam bentuk listening.
Kini satu kelas berubah menjadi hening. Mereka sama-sama berkonsentrasi untuk menjawab soal kuis yang mereka dengarkan, tanpa ada yang terlewatkan.
Kuis tersebut di bagi menjadi tiga sesi. Setiap satu sesi terdapat satu poin untuk menambah nilai. Jadi kalau ada yang menjawab ketiga-tiganya dengan benar, dipastikan nilai dalam pelajaran Bahasa Inggris sangat tinggi dan sudah pasti dalam nilai yang aman.
Kuis tersebut di adakan, untuk menambah nilai ulangan yang memang masih minus (kurang) di dalam rapor. Jadi ketika ada kuis dadakan seperti ini, memang itu untuk nilai-nilai mereka juga. Semakin banyak poin yang di dapat, semakin aman untuk lolos dalam nilai pelajaran Bahasa Inggris.
***
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 14:25. Kini seluruh murid SMA Dewangga saatnya untuk di bubarkan.
Waktu yang benar-benar melelahkan bagi mereka semua. Terlebih ada pelajaran yang menguras otak. Sudah pasti ketika bel tanda pulang sekolah berbunyi, mereka sangat senang dan antusias dalam menyambutnya.
Ayushita, Cerelia, Maudy, dan Alifa kini berjalan di koridor menuju lapangan outdoor. Di sana terdapat Darel dan para sahabatnya yang sedang bermain sepak bola.
Rencananya, mereka ingin kumpul-kumpul di Apartemen yang Cerelia tempati. Jadi mereka akan berangkat secara beriringan.
"Sayang, jadi gak?" tanya Ayushita pada Ezra, yang kini sedang meminum air mineralnya.
"Jadi. Gak masalah, kan, Cer?"
"Santai. Seneng malah gue, biar gak sepi juga di sana." Cerelia menjawab dengan santai dan di sertai senyuman hangat.
Lalu, mereka pun mulai keluar dari sekolah menuju Apartemen Cerelia. Sementara Janu dan Alifa, mampir ke minimarket terdekat sebentar. Pun mereka sudah menitipkannya pada Janu dan Alifa.
Beberapa menit menit kemudian, Cerelia, Darel, Maudy, Rama, Ezra, dan Ayushita sudah sampai di Apartemen. Cerelia mempersiapkan minuman untuk mereka semua, tak lupa di dampingi dengan camilan seadanya. Sembari menunggu Janu dan Alifa datang, mereka menyempatkan untuk bermain playStation terlebih dahulu.
***
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 20:30 malam. Mereka semua segera pamit dari Apartemen tersebut. Meninggalkan Cerelia dan Darel yang masih asik duduk di sofa.
Cerelia membereskan dua kantong kresek isi sampah, ke dalam tempat sampah. Tak lupa membereskan gelas-gelas bekas ke dalam wastafel.
Seusai itu, Cerelia menghampiri Darel yang sedang memejamkan matanya di sandaran sofa.
"Kalau ngantuk mending tidur dulu aja di sini. Tapi gue gak bisa kasih lo tidur di kamar, cuma satu soalnya."
Darel mengubah sandarannya pada bahu Cerelia. Ia tersenyum kala Cerelia mengelus rambutnya. Benar-benar nyaman, pikirnya.
"Lima menit aja, gak apa-apa, kan?" tanya Darel sambil memejamkan matanya.
Cerelia tersenyum sambil mengusap surai hitam milik Darel dengan lembut.
"Iya gak apa-apa. Tapi kalau lebih dari lima menit, suka gak suka, aku bakalan jatuhin kepala kamu ke sofa."
Darel bukannya menjawab tapi memilih mengganti posisi menjadi tiduran di atas paha Cerelia, dengan mata yang terpejam. Itu tandanya Darel benar-benar tak ingin di usik selama lima menit ke depan.
Cerelia menjawil hidung Darel saking gemasnya.
Memiliki Darel bagi Cerelia itu adalah anugerah yang terindah. Rasa cinta yang semakin tumbuh dan menggelora kala Darel selalu ada untuknya. Laki-laki yang dengan sigap pasang badan jika ada yang ingin mencelakainya. Sungguh manis bukan?
________
Thank you ❤
![](https://img.wattpad.com/cover/278914035-288-k819314.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart's Owner (End)
Novela Juvenil"Entah sudah berapa kali aku di bodohi, tapi tetap saja masih bertahan." ______ Darel Arfanda Migler. Hidup dengan penuh kebahagiaan, di mulai dari keluarga, sahabat, bahkan kekasihnya. Siapa yang tidak tahu Darel? Dia berpacaran dengan cewek popul...