31

1.4K 127 44
                                    









Happy Reading









Pagi yang cerah menyambut kediaman keluarga Namikaze, memberi kesan hangat yang mengawali hari ini.

Meski seluruh tubuh terasa lelah karena pesta kemarin berakhir pada larut malam, namun Kushina sudah melaksanakan tugasnya sebagai ibu rumah tangga.

Wanita paruh baya tersebut tengah berkutat dengan beberapa alat dapur. Mulai memotong sayuran, memanaskan air ataupun semacamnya.

Untuk urusan dapur ia memang langsung turun tangan, ia sama sekali tidak menggunakan tenaga para pembantunya dalam bidang tersebut.

Karena selain ingin menjadi ibu serta istri yang baik, ia juga ingin mengekspresikan rasa cintanya terhadap suami dan anak-anaknya lewat makanan.

Saat hendak menuju kearah kulkas, netranya tak sengaja menangkap kehadiran dua gadis cantik yang berjalan kearahnya.

Bahkan ia juga bisa melihat senyum simpul yang terpatri di bibir kedua gadis cantik tersebut.

"Selamat pagi Mama/Bunda." ujar kedua gadis tersebut secara bersamaan.

"Selamat pagi." balas Kushina disertai senyuman.

"Ada yang bisa kami bantu?" tanya si gadis berambut pirang.

"Emm adek lanjutin potongin sayur ya."

"Siap Ma."

"Kalau aku bantuin apa Bunda?" kali ini giliran gadis berambut pink yang bertanya.

"Sakura bantuin potongin daging aja ya. Ini dagingnya nak." jawab Kushina sembari menyerahkan daging segar yang baru ia ambil dari kulkas.

Yap, kedua gadis yang dimaksud ialah Sakura dan Naruko.

Sakura memutuskan untuk menginap (dipaksa Kushina) setelah acara selesai. Dan pihak keluarganya sama sekali tidak keberatan.

Ditambah lagi ini bukan pertama kalinya bagi Sakura menginap di kediaman Namikaze, gadis cantik tersebut memang sering menginap bahkan dari jaman kuliah dulu.

Itu artinya gadis cantik tersebut memang sudah dekat dengan Kushina sejak dulu, itupun sebelum ia berpacaran dengan Naruto.

"Aduh! Mama tangan adek kena pisau Ma."

Baik Kushina dan Sakura sedikit terjengit kala mendengar teriakan Naruko. Saat menoleh, mereka sudah disuguhi oleh pemandangan yang menurut mereka sedikit lucu.

Tepat di hadapan mereka, Naruko tengah memasang ekspresi merengek sembari memegang jari telunjuknya yang berdarah.

"Makanya hati-hati Dek. Ngelamunin apa sih?" ujar Kushina sembari berjalan menghampiri putri bungsunya. Tentunya dengan Sakura yang mengekor dibelakangnya.

"Ketara banget ya kalo lu gak pernah bantuin Bunda." sudah jelas kalimat tersebut keluar dari mulut siapa.

Naruko menatap Sakura sebal, namun secara bersamaan ia mati kutu. Ia tidak bisa mengelak karena apa yang dikatakan Sakura memang benar.

Sontak saja hal tersebut membuat Kushina terkikik geli.

"Ishh Mama malah ketawa, ini perih loh Ma." rengek Naruko.

"Dih kegores dikit aja udah kek gitu. Dasar drama queen."

"Diem lu nyet, jan sok keren lu mentang-mentang di hadapan Mama. Dasar tukang cari muka." ketus Naruko sembari menatap Sakura jengkel.

"Udah-udah! Mending adek obatin lukanya gih." Kushina memutuskan untuk menengahi. Namun nada bicaranya benar-benar lembut. Bahkan ia mengumbar senyum, seolah sedikit terhibur dengan interaksi antara Naruko dan Sakura.

Insta Life [NaruSaku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang