S2 (Chap 1)

1.2K 110 27
                                    









Happy Reading












Tak terasa sudah satu bulan berlalu setelah pernikahan Naruto dan Sakura.

Setelah menikah, Naruto memutuskan untuk tinggal berdua dengan istrinya di sebuah rumah yang memang sudah ia siapkan sejak lama.

Di balkon rumah tersebut, Sakura tengah menikmati indahnya suasana pagi. Ia menatap keindahan bukit yang terpapar sinar sang surya.

Bukit? Benar, Sakura memang tengah menatap bukit. Tepatnya bukit yang dulu pernah menjadi saksi bermulanya kisah cinta antara dirinya dan Naruto.

Sedikit mengherankan memang, mengingat bukit tersebut terletak di pinggiran kota Tokyo. Itu artinya bukit tersebut berjarak lumayan jauh dari pusat kota.

Salahkan saja pemikiran gila sang CEO tampan Namikaze Corp.

Awalnya pihak keluarga baik dari Namikaze maupun Haruno sempat menolak ide gila Naruto, sebab waktu tempuh dari pusat kota ke tempat tersebut membutuhkan waktu kurang lebih satu jam. Itupun belum terhitung macet.

Namun apa daya, mereka hanya mampu menghela nafas kala Naruto mengatakan rumahnya sudah jadi.

Ditambah lagi Naruto juga mengatakan, bahwa ia ingin selalu menikmati indahnya bukit yang ia beri nama bukit NaruSaku tersebut. Katanya sih ingin mengenang manisnya kisah cintanya dengan sang istri.

Parahnya Naruto juga mengatakan, kelak ia akan menceritakan kepada anak-anaknya bahwa di bukit tersebut lah ia berhasil mendapatkan hati Sakura. Biasalah, imajinasinya memang terlalu aktif sejak dini.

Itulah sebabnya ia membangun rumah impiannya tepat menghadap ke bukit tersebut. Sampai harus mengorbankan dirinya yang harus menempuh waktu agak lama saat hendak pergi maupun pulang dari kantor.




Kembali ke Sakura, gadis ehh ralat. Wanita pinky tersebut tengah tersenyum kala mengingat kebobrokan sang suami.

Tatapannya masih belum teralihkan dari bukit tersebut, hingga akhirnya hembusan nafas keluar dari hidung mancung nya, di susul dengan sorot matanya yang mulai menyendu.

Entahlah, apa yang menyebabkan perubahan seketika dari ekspresi istri cantik Namikaze Naruto tersebut.

Merasa bosan, Sakura memutuskan untuk masuk ke dalam rumah. Wanita cantik itu lantas menjatuhkan tubuhnya ke sofa.

Mengambil ponsel pintarnya, Sakura lantas menemukan banyaknya artikel yang menyangkut tentang nya. Tepatnya pernikahannya dengan Naruto.

Hampir semua media sosial membahas pernikahannya dengan Naruto, bahkan pernikahannya dengan Naruto masih berjaya memuncaki trending topik di berbagai medsos.

Anehnya bukan ekspresi senang yang ia tunjukkan, sorot matanya malah semakin menyendu disertai senyuman miris.

"Kenapa kamu berubah Naru?" gumam nya lemah.

Naruto berubah? Ada apa dengan pria itu?

"Hiks, kenapa hiks." menundukkan kepala sembari menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Yap. Sakura tak mampu lagi memendam gejolak emosi yang ia tahan selama tiga minggu terakhir.

Pada akhirnya tangisnya pun pecah, sebab akhir-akhir ini Naruto terkesan seolah mengabaikannya.

Bayangkan saja, seminggu setelah menikah pria pirang itu kembali masuk kantor untuk bekerja. Namun bukan itu yang Sakura permasalahkan, sebab itu memang kewajiban Naruto sebagai suami yang mencari nafkah.

Insta Life [NaruSaku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang