S2 (Chap 3)

921 75 4
                                    









Happy Reading











Entah sudah keberapa kalinya helaan nafas ia keluarkan, pakaian kantornya sedikit berantakan, pun dengan rambut agak panjangnya yang sedikit acak-acakan.

Dari penampilannya saja sudah bisa dijelaskan kalau pria itu sedang dalam masalah.

Yap, Namikaze Naruto tengah kesal saat ini. Bahkan bisa dibilang ia sedang frustasi.

Hal itu disebabkan oleh kejadian yang bisa dibilang buruk tengah menimpanya beberapa waktu lalu.

Salah satu kliennya membatalkan kontrak. Itulah titik permasalahan yang membuat CEO tampan tersebut frustasi.

Semuanya berawal dari kesalahan salah satu divisi yang dipimpin secara langsung oleh salah satu asistennya, yakni Shikamaru.

Dan yang paling membuatnya marah, klien yang membatalkan kontrak dengan perusahaannya itu telah menghina Namikaze Corp.

Rasanya ia ingin sekali melayangkan tinjunya ke wajah pria arogan itu saat rapat tadi. Tapi ia sadar, jika dirinya melakukan hal itu maka nama Namikaze Corp akan tercemar karena COE nya tempramen.

Sungguh tidak lucu kan.

Lagi-lagi ia menghela nafas. Tak lama berselang, ia meraih telepon intercom yang terletak diatas meja kerjanya.

"Se selamat siang Pak! Ada yang bisa saya bantu?"

"Umumkan kepada seluruh karyawan kegiatan kantor selesai, kalian boleh pulang sekarang!"

"Baik Pak."

"Berhenti memanggilku seperti itu Shikamaru." Naruto langsung menutup sambungan telepon tanpa menunggu balasan dari Shikamaru. Setelahnya pria itu menuju kamar mandi untuk membenahi penampilannya.



___________________




Sementara di sisi lain, Shikamaru masih menatap gagang telepon dalam diam. Ekspresi nya sulit dijelaskan, dan ia merasa dadanya berdegup kencang.

Apakah aku akan dipecat?

Hanya kalimat itu yang ada di pikirannya saat ini.

Ia sadar akan kesalahannya, kesalahan yang dilakukannya benar-benar fatal.

Karena keteledorannya kesepakatan kontrak yang awalnya 80% akan berhasil seketika berakhir nol besar.

Perasaan buruk semakin menghantuinya kala ia mengingat ekspresi Naruto setelah rapat tadi.

Masih segar di ingatannya, betapa mengerikannya ekspresi bos tampannya itu setelah klien nya membatalkan kontrak.

Menurutnya wajar jika Naruto marah. Sebab klien nya itu berasal dari sebuah perusahaan yang tengah naik daun akhir-akhir ini.

Tepatnya sebuah perusahaan dari negara tetangga yakni Korea Selatan.

Dan lebih pentingnya lagi, proyek ini sangat di impikan oleh Naruto.

Dan yang paling memprihatinkan, ia telah merusak kepercayaan Naruto. Ia merasa tak pantas menyandang status sebagai asisten kepercayaan bos pirangnya itu.

Sepersekian detik berlalu, pria yang rambutnya di kuncir itupun tersadar dari fantasi nya. Ia pun bergegas meninggalkan ruangan kerjanya untuk melaksanakan perintah Naruto.







🍁🍁🍁🍁🍁

Insta Life [NaruSaku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang