S2 (Chap 8)

841 48 6
                                    








Happy Reading










Pagi-pagi buta Sakura sudah berkeliaran di jalanan Itaewon, wanita muda itu baru saja membeli sesuatu di supermarket. Beruntung jarak supermarket dari hotel yang ia tempati terbilang cukup dekat, sehingga ia berani keluyuran sendirian.

Yap, ia sengaja tidak membangunkan Naruto karena merasa kasihan. Satu lagi, ia memiliki misi rahasia. Semoga saja nanti hasilnya sesuai ekspetasinya, agar misi rahasinya sukses ia lancarkan.

Tak butuh waktu lama kini Sakura telah tiba di hotel, bisa ia lihat suami pirangnya masih terlelap.

Ia sedikit menyunggingkan senyum saat menatap Naruto, sebelum akhirnya ia melepas jaket yang dikenakannya lalu mengambil sebuah barang yang ia simpan di saku jaket tersebut.

Sakura menatap barang yang ia beli di supermarket itu penuh harap, benda kecil tersebutlah yang menjadi faktor utama kesuksesan misi rahasianya nanti.

"Mohon kerja samanya ya." bak orang gila, Sakura mengatakan itu kepada benda kecil tersebut.

Dengan harap-harap cemas Sakura pun menuju kamar mandi, ia menggenggam benda tersebut kemudian mengarahkan genggaman tangannya itu ke dadanya.

Entah kenapa ia merasa dag dig dug, takut hasilnya tak sesuai dengan ekspetasinya.

Dan jika itu terjadi, ia akan berusaha ikhlas, mungkin masih belum waktunya Tuhan memberikan kepercayaan kepada dirinya.

Ia jadi ingat kejadian saat di pesawat beberapa hari lalu, kala itu ialah yang membujuk Naruto ketika pria itu mengajak dirinya ke dokter kandungan, namun semalam ia tidak bisa tidur karena merasa janggal dengan tamu bulanannya yang telat datang.

Itulah sebabnya ia nekat membeli testpack, sebab rasa penasarannya telah mengalahkan rasa sabarnya.

Setelah berkutat cukup lama dengan pikirannya sendiri, Sakura pun membuka kenop pintu kamar mandi dengan hembusan nafas panjang, toh ia sudah memantapkan niatnya sejak tadi malam.




🍁🍁🍁🍁🍁

🍁🍁🍁🍁🍁



Tokyo, 10:00

Bak orang kesurupan, Naruko tengah senyum-senyum sendiri sembari memandang layar hpnya. Ia baru saja selesai melakukan video call dengan Naruto dan Sakura, bahkan kedua orang tuanya juga ikut nimbrug tadi, sayangnya saat ini kedua orang tuanya tengah berada di taman belakang.

Maka dari itu ia memutuskan untuk melanjutkan chattingan dengan Sakura, hal tersebutlah yang membuat dirinya begitu bahagia, sebab Sakura mengirimi dirinya berbagai foto oleh-oleh yang nantinya akan diberikan kepadanya.

"Lo sibuk gak nyet?"

Suara tersebut berhasil mengalihkan fokus Naruko, hal pertama yang ia lihat ialah kakak kembarnya yang berdiri di hadapannya dengan kedua tangan yang dimasukkan kedalam saku celana.

"Nggak. Kenapa?"

"Temenin gue belanja ya, Nata gak bisa nemenin soalnya." ujar Menma menjelaskan. Memang benar, tunangan dari pemuda tampan tersebut sedang masuk kerja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Insta Life [NaruSaku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang