Happy Reading
Sepulang fitting baju, Sakura memutuskan untuk menginap di kediaman Namikaze.
Bukan memutuskan sih, lebih tepatnya ia dipaksa menginap oleh Kushina.Seperti biasa, ketika menginap di kediaman Namikaze, Sakura pasti akan menghabiskan waktunya dengan sahabatnya, atau sebentar lagi juga bisa dibilang adik iparnya.
"Ihh Suho Oppa bikin melting njir." Naruko berseru riang sembari memegangi kedua pipinya.
Yap, ia terbawa suasana drama yang ia tonton. Membuat Sakura terkikik geli karena tingkahnya.
True Beauty. Itulah drama yang ditonton oleh kedua gadis cantik tersebut. Drama yang mengisahkan cinta segitiga antara Lim Jukyung, Lee Suho dan Han Seojun.
Meski kesannya sedikit lebay, namun bukan berarti Naruko sangat berlebihan. Ia benar-benar baper karena dirinya tidak pernah mengalami apa yang terjadi dalam drama tersebut.
Bahkan ia sempat iri terhadap Jukyung yang merupakan Heroine di drama tersebut menjadi rebutan dua pemuda tampan.
Yahh sangat wajar sih, dia kan jomblo.
Parahnya lagi, saat ini adegan drama tersebut tengah menayangkan Kissing Scene antara Suho dan Jukyung.
Sontak saja hal itu semakin membuat Naruko serasa ingin meleleh. Bahkan rona merah di pipinya semakin tercetak jelas.
"Dih dasar bocil." Sakura tersenyum mengejek setelah menyenggol pelan perut Naruko. Dan hal itu berhasil membuat Naruko mencebik sebal karena Sakura telah mengganggunya.
Namun itu tak berlangsung lama, sebab Naruko mengubah ekspresi wajah imut sembari menatap Sakura. Itu ia lakukan setelah ingat bahwa dirinya sering memergoki Sakura tengah berciuman dengan bang Naru nya.
"Anjir, napa lu Cel. Jan bikin gue ngeri ihh." Sakura mendorong wajah Naruko agar sedikit menjauh.
Jujur saja, ia sedikit ngeri. Ia takut sahabatnya itu melakukan hal yang aneh-aneh.
Tau sendiri kan kelakuan Naruko seperti apa.
Sedangkan Naruko malah tersenyum lebar sehingga membuat Sakura semakin bergidik ngeri.
"Gue mau nanya sesuatu Ra." ujar Naruko sembari mendekatkan wajahnya kembali kepada Sakura.
Sakura tak menjawab, gadis cantik itu sedikit memundurkan badan seolah menjaga jarak dengan Naruko.
Sedetik kemudian Sakura mengangguk ragu, serta jangan lupakan mimik wajahnya yang masih memasang ekspresi ngeri.
"Rasanya ciuman seperti apa sih Ra? Enak gak? Kok gue penasaran."
Sakura mematung, bagaikan tersambar petir di siang bolong. Mendadak otaknya blank setelah mendengar pertanyaan yang begitu polos meluncur dari mulut Naruko.
"Jawab dong Ra! Astaga malah bengong." Naruko tak sabaran. Ia mengguncang bahu Sakura sembari mengembungkan pipi sebal karena pertanyaannya tak kunjung di jawab.
"Ehh itu anu- Yakk kenapa tiba-tiba lu nanya kek gitu njir." meski sempat bingung, pada akhirnya Sakura berseru kesal sembari menggeplak kepala Naruko.
"Kampret! Sakit nyet." kesal Naruko sembari mengusap kepalanya.
"Buruan jawab Ra. Gue bener-bener penasaran." sambung Naruko yang masih kekeuh akan pendiriannya, tanpa mengerti dengan keadaan Sakura yang tengah perang batin.
Yap. Sakura tengah perang batin. Tepatnya Sakura tengah memikirkan jawaban seperti apa yang akan ia katakan kepada Naruko.
Lagian percuma mengelak, Dajjal berambut pirang itu pasti akan terus-terusan merengek kepadanya.