Happy Reading
Ramai namun tenang, begitulah suasana yang menghiasi hari-hari di Tokyo Hospital.
Disebuah ruangan yang cukup megah, terdapat seorang gadis berambut merah yang tengah menatap sekeliling, tepatnya menatap keindahan ruangan barunya yang akan ia tempati mulai saat ini.
Erza Scarlet nama gadis itu, gadis cantik yang resmi bergabung dengan rumah sakit ini sebagai pengganti dokter Haruno Sakura. Dan ini adalah hari pertama bagi dirinya menyandang status resmi sebagai dokter Tokyo Hospital.
Lucunya lagi ia juga menempati ruangan yang dulunya ditempati Sakura.
Entah kebetulan atau di sengaja, hanya pihak rumah sakit yang tau akan hal itu.
"Nuansanya ceria sekali ya. Sama seperti orangnya." monolog Erza mengomentari ruangan tersebut.
Erza merasa terpukau akan indahnya ruangan tersebut. Dindingnya bercat putih, berhias gorden pink serta beberapa furnitur-furnitur yang artistik.
Puas melihat sekeliling, Erza pun memutuskan untuk mendekati meja kerja yang terdapat di tengah-tengah ruangan.
Rapi dan bersih, begitulah keadaan meja tersebut.
Ia pun memutuskan duduk di kursi yang menjadi pelengkap meja kerja tersebut, ia kembali menatap benda-benda yang tersusun rapi di meja itu.
Mulai dari rak kecil, komputer, tempat berkas-berkas, ataupun semacamnya.
Saat melirik ke sudut meja, netranya tak sengaja menangkap sebuah bingkai kecil yang berhasil membuat dirinya kembali tersenyum.
Ia pun mengambil bingkai itu, dengan tatapan mata yang berfokus pada foto yang terdapat dalam bingkai itu.
"Astaga. Konyol banget lu Ra." gumam Erza disertai kikikan geli.
Ia tak habis pikir, bagaimana bisa Sakura meninggalkan foto Naruto. Padahal mah kalau ia pikir, foto itu pasti sangat berharga bagi Sakura.
Sudah bisa ia simpulkan, pasti Sakura tak sengaja meninggalkan foto tersebut.
Tak berselang lama, ia pun merogoh ponselnya dari saku celananya. Tentu saja untuk menghubungi Sakura.
Sebenarnya sih jika boleh jujur, ia ingin menyimpan foto itu. Tapi ia sadar, ia tidak ber hak dan tentunya tidak boleh melakukan hal itu.
Tanpa ia sadari, panggilan pun terhubung. Ia tersadar kala terdengar suara Sakura dari speaker ponselnya.
"Pagi Ra. Bisa ke RS sekarang?"
"Hahh ngapain?"
Erza tertawa sekilas, ia kembali menatap foto Naruto sebelum akhirnya berujar
"Lo ninggalin barang berharga lo di rumah sakit. Buruan ke sini sebelum gue khilaf lagi."
"Apaan sih, gaje amat lu Za."
"Foto Naru ketinggalan di ruangan lo Ra. Ehh ralat, ruangan gue."
"Astaga, bego bet gue dah. Yaudah gue otw."
Tutt
Untuk kesekian kalinya Erza kembali tertawa, ia menggelengkan kepalanya pelan kala mengetahui sisi lain Sakura.
Ternyata gadis yang menurutnya hampir mendekati kata sempurna itu cukup ceroboh juga ya.
Setelah itu ia pun memutuskan untuk sedikit membenahi ruangan itu. Meski dekorasi ruangan tersebut sudah bagus, namun ia ingin menyesuaikannya dengan selera nya.