Happy Reading
Ketegangan masih menyelimuti area Musee du Louvre, para pengunjung menatap kejadian mengejutkan tersebut dalam keheningan, hanya isak tangis wanita paruh baya yang mendominasi.
Sebagai seorang ibu tentu wanita itu sangat khawatir terhadap kondisi sang anak, yang ia lakukan hanya menangis tersedu sembari menatap seorang wanita bersurai pink yang tengah mengecek kondisi sang anak.
Dia bukan percaya kepada wanita berambut pink tersebut, hanya saja dirinya terlalu syok sehingga membuat pikirannya berkecamuk.
Disisi lain Sakura sadar bahwa dirinya tengah diperhatikan oleh ibu bocah yang ia tangani itu, namun ia tak peduli karena fokusnya sepenuhnya tertuju pada bocah yang terkulai lemas dihadapannya.
Ia menepuk bahu bocah tersebut berulang-berulang.
"Siapa namanya?"
Sang ibu menatap Sakura bingung, namun
"Mark." ujar nya lemah.
"Mark! Kau mendengar ku?" ujar Sakura dengan suara sedikit keras.
[Anggap aja dialog disini menggunakan bahasa inggris.]
"Mark! Bisakah kau mendengar suaraku?" Sakura kembali mengulangi perkataanya.
Merasa tak ada respon, Sakura mangambil tindakan lanjut, ia mulai meraba leher bocah tersebut menggunakan jari tengah dan telunjuk.
Sempat sedikit terkejut, ia pun mulai membenahi posisi bocah bernama Mark tersebut menjadi terlentang sepenuhnya. Setelah melakukan beberapa pemeriksaan ia sudah bisa menyimpulkan bahwa bocah tersebut mengalami henti jantung, seperti dugaannya tadi.
"Tolong beri sedikit ruang! Anak ini mengalami henti jantung." ujar Sakura sedikit berteriak, dan itu langsung dipatuhi oleh kerumunan orang yang menyaksikan kejadian mengejutkan tersebut.
Sayang nya itu malah membuat ibu Mark semakin syok, bahkan sampai membuat wanita paruh baya itu menutup mulut.
"Kumohon tenanglah! Percayalah pada saya." Sakura sedikit menolehkan kepala kepada ibu Mark dengan sorot mata serius.
Tanpa menunggu jawaban dari ibu Mark, kini Sakura memposisikan kedua telapak tangannya pada dada Mark, ia memutuskan untuk mengambil tindakan Resusitasi Jantung Paru (RJP).
Namun baru beberapa kali ia melakukan tindakan tersebut, tiba-tiba seseorang menarik tangannya cukup kasar.
"Jangan bertindak seenaknya! Salah satu dari kami sudah menghubungi pihak rumah sakit." seorang pria sekaligus pelaku yang menarik tangan Sakura berujar cukup keras, ekspresi wajahnya terlihat sedikit marah, entahlah apa yang mambuat pria tersebut tersulut emosi.
Hal itu tak luput dari perhatian Naruto, ia mengepalkan tangan melihat istrinya diperlakukan secara kasar oleh orang asing tersebut. Hendak mendekat, ia dipaksa berhenti kala istrinya membalas ucapan pria itu.
"Lalu kau menyuruhku diam?"
"Seharusnya memang begi-"
"Dan membiarkan anak ini meregang nyawa?" Sakura mengeraskan suaranya sembari memasang ekspresi kesal.
Setelah itu ia memalingkan wajah dari pria tersebut, ia memutuskan untuk melanjutkan aksinya memberikan pertolongan pertama pada Mark, daripada berdebat tak berguna dengan pria asing itu.
Namun lagi-lagi tangannya dicekal oleh pria itu.
"Sudah kubilang jangan bertindak seenaknya orang asia!!!"