BAD BOY [ON GOING]

Chapter 6 [ DEBAT ]

Hallo!

Salam cantik dari Angel.

Mau absen dulu seberapa lama kalian nunggu part ini.

" Bukan karena dia semakin cantik, tapi karena aku semakin mencintai dia. Rey "

¶

Rey memberikan es krim rasa Vanilla itu kepada Sandrinna yang tengah duduk di halte yang tidak jauh dari supermarket dimana dia membeli es krim itu.

"Nih,"

"Makasih,"

Rey mengangguk lalu bergabung dengan Sandrinna. Mata tajamnya menerawang jauh kedepan, merencanakan apa yang akan dia lakukan kedepannya.

"Emang Clay siapanya Aqeela?"

Rey menoleh saat mendengar pertanyaan Sandrinna. Senyum tipisnya terlihat jelas di wajah tampannya.

"Dia sahabat sekaligus kakak untuk Aqeela,"

"Dari awal ketemu dia di Italia, Aqeela sudah dekat dengan Clay. Setiap hari bahkan setiap jam mereka selalu mereka habiskan bersama, jadi jangan salahkan Clay kalau dia akan murka saat melihat Aqeela di sakiti," Jelas Rey.

Sandrinna termenung saat mendengar Penjelasan dari Rey. Bukankah Aqeela sudah seperti Ratu di antara para lelaki tampan itu?

"Terus Lo gimana?"

Rey menaikkan sebelah alisnya, seakan tidak paham dengan pertanyaan Sandrinna.

"Maksud gue, Lo disana udah tertarik sama cewek? Bule mungkin?!"

Sandrinna mengayunkan kedua kakinya, merasa menyesal melontarkan pertanyaan itu. Iya kalau jawabannya tidak! Tapi kalau Iya! Matilah dia.

"Gue enggak akan bisa mendapatkan pasangan disana, sedangkan pasangan gue ada di Indonesia,"

Sandrinna menatap Rey yang tersenyum. Pikirannya kini tertuju pada Ratu.

"Ratu?"

Rey tersenyum getir "Ayo balik,"

Sandrinna pasrah saat Rey tidak menjelaskan apa-apa. Dia hanya mengikuti Rey dari belakang.

Sepertinya tidak ada cela untuknya masuk kedalam hidup Rey lagi. Seperti mustahil.

Rey memberikan Helm yang dia bawa kepada Sandrinna. Dengan cepat Sandrinna memakai helm itu lalu naik ke atas motor sport milik Rey.

"Pegangan," Ujar Rey.

"Enggak."

"Pegangan San,"

"Enggak!" Kekeh Sandrinna.

"Nanti kalau jatuh gimana? Ntar gagar otak oh atau enggak amnesia? Oh atau encok!"

Sandrinna menghela nafasnya namun dia tetap tidak mau berpegangan kepada Rey.

"Sandrinna!"