Kayaknya pada rusak ya keyboard nya? Sampai kagak bisa komen :)
Dahlah pasrah aja wkwk enggak bagus juga nih cerita.
Jangan lupa vote dulu.
" Dia yang menyakiti malaikat ku maka dia harus siap untuk menghadapi kematiannya . Rey "
¶
Seorang Pria kini tengah duduk di kursi yang dia sediakan di depan kamar adeknya. Ya dia adalah Rey.
Tangannya saling meremas, saat dokter pribadi keluarga nya belum kunjung keluar dari kamar Aqeela.
Cklekk....
Dengan cepat Rey langsung berdiri dan berhadapan dengan dokter pribadi keluarga nya itu.
"Bagaimana?" Tanya Rey cepat. Dia tidak mau membuang waktu kepada dokter itu.
"Aqeela kembali ke fase depresi nya Rey, kejadian yang terjadi pada Aqeela tadi membuat dia kembali mengingat masa lalunya yang kelam,"
Duarr!!
Rey menggeleng cepat "Enggak mungkin!"
Dokter dengan name tag Leo itu menghela nafas saat melihat Orang yang sudah dia anggap saudara itu terlihat sangat terpuruk. Bahkan saat memeriksa keadaan Aqeela yang sudah dia anggap sebagai adeknya, Leo pun ikut meneteskan air mata.
Dia tahu bagaimana susahnya Rey untuk menghilangkan depresi yang di alami oleh Malaikat keluarga Althan itu.
"Terus gue harus gimana Leo?" Tanya Rey frustasi. Sudah setahun dia tinggal di Italia, agar Trauma dan Depresi Aqeela hilang, namun semuanya seakan sia-sia karena kejadian tadi.
"Kita harus menjaga pikiran Aqeela supaya tenang dan tidak terbebani, em saran gue, jangan tinggalkan Aqeela dalam jangka waktu dekat-dekat ini," Ujar Leo.
Rey mengangguk paham, lalu Leo memilih pamit setelah memberikan resep vitamin untuk Aqeela.
"ARGHHH!" Teriak Rey setelah kepergian Leo.
"Semua sia-sia anjir," Pekik Rey yang menjambak rambutnya sendiri. Sebuah bulir bening kini jatuh dari mata tajamnya. Kalian benar dia menangis. Rey begitu rapuh saat menyangkut tentang Aqeela.
"Rey!"
"Gimana Aqeela?"
Rey menatap dua orang yang kini tengah mengatur nafasnya.
"Biarkan Aqeela istirahat dulu, Sya,"
Ya mereka adalah Rassya dan Clay. Rassya yang ingin masuk langsung mengurungkan niatnya setelah mendengar ucapan dari Rey.
Dia memilih duduk di samping Clay yang menatap Rey dengan kosong.
"Ada apa sebenarnya?" Tanya Rassya bingung. Kenapa mereka berdua seperti frustasi?
"Lagi Rey?" Tanya Clay pelan.
"Iya,"
"ARGHHH SIALAN!" Teriak Clay yang menendang tembok di samping Rey.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BOY [ON GOING]
Ficção AdolescenteKini bukan hanya kisah tentang Bad Boy biasa, bukan Bad Boy yang hanya menguasai SMA PELITA JAYA. Tetapi Bad Boy yang sudah berhasil menguasai berbagai negara di Dunia. Dewantara Rey Althan bersama sang adik Almeyda Aqeela Althan. Kini mereka kembal...