Langsung aja ya
👇👇
Jangan lupa vote terlebih dahulu gaess...
Sudah hampir seminggu setelah Rey keluar dari rumah sakit. Selama itu juga dia sudah mulai masuk ke sekolah seperti biasa.
Seperti sekarang, Rey dan yang lain sedang asik menyantap batagor istimewa milik mang Ujang.
"Gue masih curiga deh sama tuh si ikan tuna," Ujar Baim.
"Luna kalik, ganti-ganti nama orang aja Lo" balas Stefan setelah menghabiskan es teh miliknya.
"Kok gue malah curiganya sama tuh anak IPS 2 ya," Ujar Rey yang mengetuk-ngetuk dagunya.
Semua yang ada di meja ikut terdiam saat mendengar penuturan dari Rey. Yang ada di pikiran mereka adalah Dion. Dion Mahendra, siswa tampan dengan kecerdasan tinggi serta memiliki banyak fans.
Sayangnya itu tidak seberapa dibandingkan dengan kepopuleran Rey, sang bad boy.
"Kenapa dia?" Tanya Clay yang masih tidak paham. Setaunya, Dion tidak pernah melakukan hal yang mencurigakan.
"Tau tuh!" Pekik Rey yang melirik ke arah Sandrinna yang kini ikut menatap ke arahnya.
"Kenapa lihat ke aku?" Tanya Sandrinna bingung.
Rey menggerutu tidak jelas, sambil memasukan batagor ke dalam mulutnya dengan kesal.
Mereka yang melihat itu hanya bisa tertawa, kemudian di ingatkan dengan kejadian dimana Dion yang tiba-tiba memeluk Sandrinna saat upacara bendera kemarin Senin.
"Yaelah Rey, itu kan gara-gara si Dion takut sama kelinci yang lepas dari kandangnya," Ujar Stefan.
"Lagian kak Rey kenapa? Cemburu sama Dion?" Ledek Aqeela.
"Wih ada benih-benih tomat nih yang mulai muncul," Sambung Rassya.
"Tomat pale Lo!" Pekik Baim yang melempar kentang ke mulut Rassya. Namun sayangnya tidak berhasil karena di tangkap oleh Aqeela.
Rama mengangkat garpunya lalu menodongkan ke arah Baim di sertai tatapan membunuh.
"Lo bikin tangan princess kotor!" Tohok Rama yang membuat Baim merinding.
"Maapkan hamba paduka!" Seru Baim yang mengambil tisu lalu memberikannya ke Aqeela.
Aqeela menerima tisu itu lalu membersihkan tangannya "Jangan lupa kak, besok kontrol ke rumah sakit,"
Rey mengangguk paham "Iya Little Girl,"
"Kalau gitu berarti Lo libur dong?" Tanya Rama.
"Heem, lagian gue juga ada urusan besok, jadi sekalian aja," Ujar Rey yang menghabiskan es jeruknya dan mulai beranjak dari kursi.
"Gue ke toilet dulu,"
Rey berjalan santai menuju toilet yang lumayan dekat dengan warung mang Ujang.
Setelah menyelesaikan urusannya dengan alam, Rey berdiri di depan cermin yang ada di toilet. Menatap lurus bayangan wajahnya yang terpampang jelas di cermin.
"Sandrinna," Nama itu meluncur begitu saja tanpa di sadari oleh Rey.
Rey mengedipkan matanya berkali-kali lalu mencoba memahami apa yang terjadi barusan.
"Kenapa gue tiba-tiba manggil Sandrinna gitu? Padahal ingatan gue sama sekali belum kembali," Ujar Rey bingung.
Dia memegang mata sebelah kirinya yang tiba-tiba sakit lalu memilih untuk membasuhnya dan kembali ke teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BOY [ON GOING]
Teen FictionKini bukan hanya kisah tentang Bad Boy biasa, bukan Bad Boy yang hanya menguasai SMA PELITA JAYA. Tetapi Bad Boy yang sudah berhasil menguasai berbagai negara di Dunia. Dewantara Rey Althan bersama sang adik Almeyda Aqeela Althan. Kini mereka kembal...