-Semakin Dalam-

2.6K 320 203
                                    

Typo adalah hadiah terindah dari seorang author✌🏻

*********"

Sean menggerakkan tubuhnya pelan, meraba kasur disebelahnya lantas senyum manis terbit di bibirnya saat tangannya menemukan tubuh seseorang yang sedari semalam tidur dengannya. Dengan gerakan pelan ia memiringkan tubuhnya, senyum masih mengembang di bibirnya dan perlahan matanya terbuka.

Hal pertama yang matanya tangkap adalah punggung putih tanpa balutan apapun hanya berbalut selimut itu pun hanya sampai di dada. Perlahan ia mendekat ingin memindahkan bantal yang menutupi kepala seseorang yang masih saja tertidur tanpa merasa terganggu dengan pergerakannya barusan.

Sebelumnya, Laki-laki itu melirik kearah jam dinding, melihat motif hello kitty yang berada di jam membuat sean bertambah tersenyum, jelas saja ia masih dikamar jessi. Jam menunjukan pukul 03.55 yang artinya masih ada waktu untuk sekedar menggoda jessi pagi ini.

Perlahan sean menarik selimut, ikut memasukan tubuhnya dan berakhir memeluk tubuh jessi yang membelakanginya. Tubuh cewek itu terasa dingin, padahal seharusnya tubuh sean yang terasa dingin karena ia tak mengenakan kaosnya juga tidur tanpa selimut.

"Jess, bangun" ujarnya pelan tapi langsung menelusup kan wajahnya diceruk leher cewek itu. Entah apa yang terjadi pada keduanya, yang pasti sean merasa senang apalagi saat melihat punggung jessi tanpa penutup apapun.

Jessi bergerak tak nyaman merasakan hembusan nafas sean yang terasa di sekitar lehernya, matanya masih terasa berat untuk sekedar dibuka, jangankan membuka mata sekedar bersuara saja tidak ia lakukan.

"Jess udah pagi" ujarnya lagi, kali ini ia sudah mengangkat wajahnya. Tangannya hendak membuka bantal yang masih menutupi wajah jessi, tapi kalah cepat dengan pergerakan cewek itu yang berbalik sembari memindahkan bantal dari wajahnya.

"Anjing" reflek sean, laki-laki itu sontak menarik tubuhnya. Memakai kaosnya yang tergeletak dilantai lalu mencoba meredam keterkejutannya.

"Jam berapa?"

Bukannya menjawab, sean langsung menarik selimut yang menutupi tubuh seseorang yang ia yakini sebagai jessi tadi. "Anjirr, lo ngapain gak pake baju!" Protesnya saat mengingat kembali punggung putih didepan matanya tadi ternyata bukan milik jessi.

"Hah?"

"Hah, heh, hah, heh! Budek lo!"

"Apasih? Siapa malem-malem ganggu gue?" Tanyanya. Matanya langsung terbuka secara perlahan. Menaikan selimut hingga berakhir mendelik kaget saat tersadar ia tidak berada dikamarnya. "Gue dimana?" Tanyanya pada diri sendiri.

"Malem bapak lo botak!!Bangun lo!" Dengan gerakan cepat sean mencubit kaki laki-laki jessi kw alias yanu. Bisa-bisanya sean tadi sempat menggoda laki-laki itu. Sean bergidik mengingat ia sempat menenggelamkan wajahnya di leher laki-laki itu.

Yanu di kasur semakin mendelik saat menyadari persepsi tubuh tegap sean berdiri di dekatnya saat ini. Sontak laki-laki itu menutupi dadanya yang tidak tertutup pakaian. "Lo ngapain bang?lo mau mesumin gue? Lo homo?!" Tanyanya bertubi-tubi. Pasalnya ia tidak pernah tidur dengan melepaskan pakaiannya, lagi pula ini bukan di kamarnya. Kemungkinan besar ia diculik sean dan di telanjangi laki-laki itu.

Sean menatap tajam kearah yanu, memungut kaos laki-laki itu dan berakhir melemparkannya tepat diwajah yanu. "NAJIS!" Hinanya. "Buruan pake! cepet keluar, sholat subuh dimasjid!" Perintahnya.

Laki-laki itu langsung beranjak keluar meninggalkan yanu yang masih loading.

Dengan gerakan cepat yanu memakai kaosnya. Matanya melihat-lihat sekeliling dan barulah saat menemukan foto jessi ia dapat menyimpulkan kalau ia berada di kamar jessi bukan kamar sean yang membenarkan kalau ia telah diculik sean malam-malam.

Kosan NYAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang