-Yanu, gue suka sama lo-

2.4K 314 134
                                    

"yanu! Gue suka sama lo"

Satu kalimat itu berhasil menarik atensi yanu yang tengah mengobrol ringan bersama resha. Bahkan resha yang sedari tadi memasang wajah ceria mendadak berubah murung tanpa sebab.

Melisa terkikik diatas sofa. Menatap ponselnya lamat-lamat kemudian kakinya menapaki lantai dan mendudukan diri disamping yanu.

Senyuman manis berhasil terbit dibibirnya, tanpa ia tahu satu-satunya lelaki yang berada disana kini tengah berdetak kencang. Yanu diam-diam menahan senyuaman. ia merasa tubuhnya di hinggapi kupu-kupu, tapi ia tidak tahu disebelah mana.

"Maksudnya?" Bukan yanu melainkan Resha yang melongok, berusaha menetralkan ekspresinya lalu menatap melisa serius. Berharap cewek dengan rambut sebahu itu hanya bercanda atau setidaknya ia salah dengar.

"Lo kenapa sih mel?" heran yanu sesaat setelah hanya berdiam. Sedari tadi ia mengobrol bersama resha, melisa hanya diam sembari senyum-senyum tidak jelas menatap ponselnya.  Dan itu berhasil membuat tanda tanya besar bagi yanu.

Melisa diam. Memasang wajah semanis mungkin yang jujur saja membuat pertahanan yanu runtuh. Laki-laki itu balas tersenyum menatap melisa. Sedetik kemudian melisa menatap yanu dalam-dalam hingga ia tidak menyadari cewek dengan rambut pirang disamping yanu terkekeh miris. Menertawakan dirinya sendiri.

"Yan, kalo dipikir-pikir kayanya gue sama lo". Ucap melisa setengah mencicit.

Jantung resha mendadak berdegup kencang. Matanya menatap yanu serius. Ada segelintir perasaan khawatir yang entah berasal dari mana.

Yanu membisu, bingung harus merespon dengan sikap bagaimana. Sekon berikutnya Laki-laki itu segera memutus kontak mata keduanya dengan melihat kearah lain, sedangkan resha kini berusaha menampilkan senyumannya yang amat sangat terpaksa.

"Gue—"

Resha meringis. Bersiap mendengarkan dengan seksama. Wajahnya terlihat khawatir menanti jawaban yanu selanjutnya dengan perasaan was-was.

"Mel, gue—" yanu menggigit bibir bawahnya ragu. Ragu untuk mengatakan kejujurannya, wajahnya mendadak memerah entah untuk alasan apa. Dan suhu tubuhnya mendadak panas saat matanya tak sengaja bertatapan dengan melisa kembali.

"Ini maksudnya lo nembak yanu, mel?" Resha mencoba bertanya, ingin memenuhi keingintahuannya. Sedikit bingung saat melisa tiba-tiba berujar demikian. Walau tak bisa di pungkiri perasaan takut itu kembali singgah.

Melisa hanya diam tak menyahut, tatapannya masih menatap yanu penuh tuntutan. Perlahan senyumanya memudar kala yanu hanya diam tak ingin membuka suara. Ia kembali menatap ponselnya, senyumnya tanpa sadar kembali mengembang.

"Mel...sebenernya gue juga—"

"Haha..lo serius amat sih?! Gue cuma nanya doang kali!. Itu kalimat gue kalimat pernyataan kan bukan pertanyaan?" Kata melisa tak membiarkan yanu menyelesaikan ucapannya. Sungguh sedari tadi ia ingin sekali menertawakan ekspresi tak terbaca yanu.

"Maksudnya gimana?" Resha kembali bertanya, masih sedikit bingung.

Yanu sedikit kecewa, terlihat dari sorot matanya yang berubah. Dan jauh di dalam sana ada sesuatu yang tak bisa yanu jelaskan saat ini. Kupu-kupu yang semula berterbangan kini mendadak lenyap digantikan dengan perasaan nyeri entah di bagian mana.

"Maksud gue, gue cuma nanya sha. Itu nanti mau gue praktekin ke kak jinan soalnya. Nih dia ngajak jalan" ujarnya ceria, lalu membalikan ponselnya kearah resha.

Sedetik resha menghela nafas lega. wajahnya yang semula terlihat khawatir kini tergantikan dengan wajah yang penuh senyuman, tanda ia turut senang. Tapi saat melirik yanu yang termenung, perasaan khawatir itu kembali singgah .

Kosan NYAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang