2. PENGACAU HARI

10.4K 475 16
                                    

2. Pengacau hari

"Jangan minta aku untuk berhenti mencintaimu. Karena keahlianku adalah terus mencintai bukan berhenti mencintai."

-Ferlyza Zega Mazera-

💜💜💜

"Maaf pak, tapi saya nggak lagi bermimpi! Karena bagi saya memiliki bapak adalah suatu bentuk dari komitmen bukan halusinasi!"

Faris berdecak, ketika otaknya kembali memutar kejadian memalukan di koridor pagi ini. "Komitmen dia bilang?! Komitmen apa kalau setiap hari kerjaan dia cuma ngerusuh dikehidupan gue?!"

Seorang laki-laki yang kini tengah sibuk meneliti kertas ulangan beberapa muridnya itu, langsung terkekeh keras saat mendengar gerutuan kesal dari bibir sahabatnya.

Memang patut diacungi jempol, gadis bernama Ferly itu. Sebab berkat gadis itu, Faris yang sebelumnya terkenal datar, dingin dan acuh, sekarang menjadi sedikit berubah.

Laki-laki itu memang masih dingin dan acuh dengan dunia sekitar, namun ketahuilah, jika sudah berada di dalam ruangan pribadinya Faris akan dengan fasih mendumel tidak jelas tentang gadis yang selama beberapa tahun ini selalu mengejar balasan cintanya.

"Udahlah Ris, langsung di terima aja kenapa sih? Ferly cantik kok, manis lagi. Di--"

"Gue cuma sayang sama satu perempuan di dunia ini, kalau lo lupa." Potong Faris, sebelum sahabat, guru sekaligus kepala sekolah SMA Farganta itu menyelesaikan kalimatnya.

Tegar Afkara, atau yang sering dipanggil Tegar itu terkekeh keras saat mendengar ucapan ngelantur sahabatnya.

"Satu wanita? Bunda lo gitu?"

Faris mengangguk bangga. Sedangkan Tegar, dengan tidak sopannya laki-laki itu menggeplak bahu sang pemilik sekolah.

"Bibit-bibit anak mau nikung bapaknya sendiri. Hati-hati lo, kena karma nyium pantat sapi."

Faris mengedikan bahunya acuh, Tegar memang begitu, sukanya main karma-karmaan. Mungkin saja ini efek dari nama bapak yang bernama Karmayatno, pikirnya.

"Gue ngajar dulu. Nanti kalau lo mau keluar dari sini, jangan lupa bersihin toilet belakang. Cleaning service kantor gue lagi cuti soalnya." Ucap Faris semena-mena.

Tegar berdecak, ia melempar pulpennya kearah Faris. Membuat sang empu langsung terkekeh keras.

Mengerjai sahabat sendiri memanglah kegiatan yang menyenangkan. Selain bisa membuat happy mood menjadi naik, menyiksa sahabat sendiri juga bisa membuat jiwa-jiwa psikopat kita tumbuh dan berkembang dengan sehat.

Maka, mari budayakan menjahili sahabat mulai dari sekarang.

💜💜💜

"Selamat Siang." Sapa Faris dari ambang pintu. Ia berdehem sambil memasang wajah datar andalannya.

"Selamat siang pak!" Jawab seluruh murid XI IPS 1 kompak.

Ferly menatap guru laki-laki di depannya dengan sorot mata berbinar. "Selamat siang juga calon suami Ferly." Gumam gadis itu, namun masih bisa didengar oleh Zito.

Zito menggeleng pelan. "Nggak usah banyak mimpi deh Fer. Gue nggak tega lihat lo masuk rumah sakit jiwa cuma gara-gara ngejar cintanya Pak Faris, laki-laki yang nggak pernah mencintai lo sama sekali." Sargahnya.

Ferly bersedekap dada. "Cuma masuk rumah sakit jiwa kan? Gue nggak masalah kok, asal setelahnya Pak Faris bakal balas cinta gue."

Zito berekspresi seperti mau mutah. "Terselah lo! Tekanan batin gue punya lo." Cecar Zito.

My Beloved Teacher [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang