My Beloved Teacher [END]

44. KECEWA TAPI BAHAGIA

"Aku pernah menjadi laki-laki paling bodoh dengan membiarkan kamu berjuang sendiri, tapi sekarang tidak lagi, kita akan lewati setiap jengkal alur Tuhan dengan saling bergandengan tangan, sayang."
-Faris Arganta-

"Ini yang aku rindukan ketika delapan bulan kita berpisah, bukan sentuhan atau kata romantis tapi senyum teduh nan manis milik suamiku sayang."
-Ferlyza Zega Mazera-

Happy Reading❤

💜💜💜

44. Kecewa tapi bahagia
Ferly diam seribu bahasa. Perasaannya campur aduk tidak karuan. Ya... Ferly akui dirinya bahagia suaminya kembali, ia bersyukur Faris ingat semuanya tapi...

"Kamu nggak bener-bener amnesia mas?"

Menatap raut penuh kecewa di wajah istrinya membuat mata Faris seketika memanas. Faris meraih tangan Ferly, menggenggamnya erat. "Aku--"

"Hampir delapan bulan,"

"Hampir delapan bulan kita hidup penuh kepura-puraan?"

"Sayang," panggil Faris lirih. Hatinya terasa teriris menatap mata Ferly yang mulai memerah dan berkaca-kaca. Faris menghapus cepat air mata yang turun membasahi pipi istrinya. "Jangan nangis."

"Kamu yang buat aku nangis,"

"Bahkan kamu yang buat aku pengen nyerah." Sambung Ferly lirih.

Faris semakin mengeratkan genggaman tangannya. "Aku minta maaf. Aku minta maaf sayang, aku minta maaf." Lirih Faris sambil menunduk. Laki-laki itu bahkan berlutut di depan Ferly yang hanya bisa diam melihat dan mendengar ungkapan penyesalan suaminya.

Menghela nafas panjang, Ferly berkata. "Kamu bisa keluar sebentar?"

Faris menggeleng, tanda menolak. "Aku mau disini, sama kamu."

"Tapi saya bener-bener butuh ruang untuk sendiri pak. Tolong tinggalin saya sendiri,"

Deg.

💜💜💜