22. Kangen
Hari ini adalah hari senin, hari pertama Ferly masuk ke kelas 12 dan termasuk hari yang paling dibenci oleh kalangan anak sekolah, karena hari ini mereka harus merelakan kulit mereka terpapar oleh panasnya sinar matahari. Seperti Anabela ini salah satunya, gadis itu sedari tadi hanya mengerutu di tempat duduk karena sebentar lagi bel yang menandakan up--
Kring.. Kring.. Kring..
Mohon perhatian bagi para siswa yang masih berada didalam kelas untuk segera turun menuju lapangan karena upacara akan segera dilaksanakan.
"ARGH! Sunscreen gue ketinggalan! Gimana kalau muka gue gosong ya umpan!" Heboh Anabela.
Ferly dan Fanita kompak menutup kedua telinga mereka. "Bersyukur Bel, cuma sunscreen lo yang ketinggalan, coba kalau nyawa lo ketinggalan, nangis darah gue." Celetuk Robi asal.
Yuhan terkekeh, "punya pacar dipakai dong Bel. Suruh dia balik ke rumah lo, ambilin skincare!" Kompornya.
Robi menjitak kepala Yuhan keras. "Sekate-kate lo!"
"Lo kira Alvin supir? Dia itu pacar gue, mana tega gue nyuruh-nyuruh Alvin." Respon Anabela.
"Nggak tega nyuruh tapi tega morotin?" Sarkas Ferly yang langsung dihadiahi wajah cengo dari Fanita, Anabela, Robi, Danu, dan juga Gino. Mengapa hanya mereka? Karena anak-anak yang lain sudah turun kelapangan.
"Lo baik-baik aja kan Fer?" Tanya Robi.
"Lo nggak lihat kalau gue sehat wal afiat kayak gini?" Ferly memutar bola matanya malas lalu beranjak dari kursinya.
"Lo mau kemana Fer?!" Teriak Danu.
"Mau ngemis! Ya mau kelapangan lah upacara!" Sarkasnya yang kemudian berlalu begitu saja meninggalkan kelas.
Fanita menyenggol lengan Zito. "Itu Ferly kenapa sih?"
"Biasa lagi badmood gara-gara hari ini dipingit." Bukan Zito yang menyahut, melainkan Yuhan.
Semua menatap Yuhan bingung. Badmood? Dipingit? Apa hubunganya? Tapi tunggu! Tadi Yuhan bilang apa? Di pingit? Ferly dipingit?
"Ferly mau nikah?" Beo Anabela yang langsung diangguki oleh Yuhan.
"Sama siapa?" Tanya Fanita.
"Sama orang yang Ferly suka lah!"
"Maksud lo?" Fanita terpaku. Menikah? Ferly akan segera menikah? Jadi selama ini.. Ferly betulan menjalin hubungan lain dengan--
"Iya, minggu depan Ferly nikah sama Pak Faris."
Fanita terkejut. "Ap--apa? Pak Faris?"
"Serius lo?" Tanya Robi seakan tidak percaya dengan apa yang baru saja dirinya dengar.
"Bohong kan lo? Selama ini kan Ferly sama Pak Faris biasa-biasa aja. Tau dari mana lo kalau mereka bakalan nikah? Lagi pula kalau berita itu benar, Ferly pasti bakal ngasih tahu kita, secara kita itu kan sahabat-sahabatnya Ferly." Protes Danu.
"Tapi disini gue sepupunya, gue yang lebih tahu tentang sepupu gue." Komentar Yuhan.
Semua menatap Yuhan cengo. Sepupu?
Yuhan terkekeh. "Mukanya dikontrol dong!"
Anabela mengangkat kedua tangannya pasrah. Jujur saja, otaknya mendadak macet, dan signal dalam otaknya mendadak hilang. Anabela memijat kepalanya yang terasa pusing. Kenyataan ini? Dipingit? Menikah? Yuhan sepupu Ferly? Semua teka-teki itu membuat otak Anabela berantakan!
Brak.
Anabela menggebrak meja, membuat semua yang berada dikelas terlonjak kaget. "POKOKNYA FERLY HARUS GUE SIDANG!" Teriaknya kemudian berlari keluar kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Teacher [END]
RomanceBagi Ferly, mencintai guru itu bukan hal yang salah. Justru semua itu menjadi tantangan tersendiri bagi dirinya, tantangan untuk bisa menaklukkan hati seorang laki-laki yang memiliki sifat sedingin es, seganas api dan segalak macan habis lahiran. "...