Hay-Hay!
Apa kabar readers MBT?
Punya agenda apa nih malem ini?
(Komen aja dulu, barangkali satu tujuan, hihi)Untuk menemani malam sepi kalian atau para jones MBT. Ly sengaja up malam-malam nih, hehe.
Yuk baca!
Oh ya, jangan lupa kasih bintang dan kasih komen disetiap paragrafnya!
Ly tunggu!Happy Reading guys❤
💜💜💜
26. Perkara Duda Kaya
Sekitar lima belas menit menempuh perjalanan, kini mobil yang Faris tumpangi telah memasuki pekarangan rumah Gilang. Dengan perasaan geram, Faris keluar dari dalam mobil tanpa menghiraukan gadisnya.Zito membuka pintu kemudi dengan kasar lalu tertawa keras membuat Gilang, Jihan, Arga, dan Gina menatap kearah Zito heran. Hingga tak selang beberapa lama, Ferly juga keluar dari mobil, memegangi perutnya sambil sesekali tertawa keras saat matanya tak sengaja menangkap wajah Faris yang nampak kusam seperti serbet warteg.
Ferly menghampiri Zito menepuk-nebuk bahu laki-laki itu gemas seraya tertawa lepas.
"Lebih menggoda?" Celetuk Ferly.
Keduanya tertawa. "Hahahaha!"
"Lebih berpengalaman?" Celetuk Zito.
Mereka kembali tertawa. "Hahahaha!"
Lalu tak lama keduanya pun berseru. "AKU MAU CARI DUDA KAYA AJALAH! HAHAHAHA!"
"Search di google?" Timpal Zito yang langsung membuat Ferly kembali tertawa keras.
"Duda kaya Kota Magelang?" Timpal Zito lagi.
Ferly memukul lengan kakaknya sambil mencoba mengontrol tawa. "Aduh kak.. perut gue. Udah kak gue capek ketawa sumpah!"
"Kalian kenapa sih? Ketawa sampai segitunya? Memang ada hal lucu?" Tanya Jihan. Ia benar-benar tidak paham dengan tingkah kedua anaknya ini.
"Susah ma jelasinya. Tapi kayakya mama sama papa harus lihat ini deh."
Zito mengeluarkan ponselnya dari dalam saku dan..
"Siapa yang searching?"
Zito menunjuk Ferly.
"Kamu mau cari duda kaya?"
Ferly menggulum bibirnya. Mampus! Kalau ibu negara sampai ngamuk bisa gagal buat cucu nanti malam!
Ferly menggaruk tekuknya kikuk, membuat Faris yang berdiri dihadapan Ferly langsung tersenyum kemenangan. Akhirnya dia dibela juga.
Ferly menatap sinis kearah Faris yang tampak tersenyum puas. 'Awas aja, nanti malam gue guyur pakai air kloset!'
"Ferly?" Kali ini Gina yang membuka suara.
Aduh! Mati kau Ferlyza!
Ferly membasahi bibirnya yang terasa kering. Ia menunduk. "It--itu bun, ma. Ta--tadi itu Ferly cuma.. cuma.. cum--"
"Cuma apa?!" Seru Jihan dan Gina bersamaan.
Ferly menundukan kepalanya. "Maaf bun, ma. Ferly cuma bercanda kok." Gadis itu mendongak, mengangkat kedua tangannya lalu membentuk huruf V menggunakan jemari.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Teacher [END]
RomanceBagi Ferly, mencintai guru itu bukan hal yang salah. Justru semua itu menjadi tantangan tersendiri bagi dirinya, tantangan untuk bisa menaklukkan hati seorang laki-laki yang memiliki sifat sedingin es, seganas api dan segalak macan habis lahiran. "...