16. MAIN KE RUMAH CALON MERTUA

6.1K 310 8
                                    

Hellow!

MBT hadir kembali menyapa kalian!

Gimana nih Semesteran kalian? Lancar?

Apa ada yang belum mulai semesteran?

Apapun itu. Semangat buat kalian semua❤

Tetap jaga kesehatan, taati prokes yang ada dan jangan lupa makan makanan yang sehat. Kurang-kurangin deh itu jajan yang aneh-aneh.

Oke langsung aja. Yuk scroll kebawah👇
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
H
A
P
P
Y
R
E
A
D
I
N
G
Guys
❤❤❤

16. Main ke rumah calon mertua

"Karma itu ada, dan itu terbukti setelah aku mulai yakin untuk menjadikanmu wanitaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Karma itu ada, dan itu terbukti setelah aku mulai yakin untuk menjadikanmu wanitaku."

-Faris Arganta-

💜💜💜

Dua bulan setelah pertengkaran sengit antara Faris dan Zito. Kini kedua orang tersebut sedang mengobrol ringan dihalaman depan teras rumah Ferly.

Beberapa kali Faris dibuat terkekeh geli ketika Zito dengan blak-blakan menggunjing mengenai perilakunya yang selalu acuh dan kasar kepada Ferly.

Faris menyeruput sedikit teh hangatnya, lantas menatap Zito. "Saya juga tidak tahu, sejak kapan hati saya ini luluh sama adik kamu. Bahkan saya juga tidak tahu kalau ternyata selama ini kalian berdua itu bersaudara."

Zito terkekeh. "Kita emang sengaja nyembunyiin identitas kakak beradik kita pak. Bahkan banyak dari anak kelas saya yang salah paham tentang hubungan saya sama Ferly."

"Gimana mereka tidak salah paham? Kalau kamunya saja seagresif itu sama Ferly."

"Saya harus alasan apa lagi pak? Saya sebagai kakak Ferly juga nggak bisa diem aja waktu lihat adik saya nangis karena orang lain. Saya aja yang posisinya sebagai kakak nggak pernah tega buat Ferly nangis. Masa iya saya bakal diam aja pas saya tahu ada orang lain dengan seenak jidat buat adik saya nangis." Jelas Zito.

Faris mengangguk, menepuk-nepuk bahu Zito beberapa kali seraya berkata, "Ferly beruntung punya kakak seperti kamu."

"Oh jelas dong pak." Sombong Zito.

My Beloved Teacher [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang