My Beloved Teacher [END]

13. MAAF UNTUK PAPA

13. Maaf untuk papa

"Aku tidak benci, hanya saja aku masih takut jika kejadian menyakitkan itu terulang kembali."

-Ferlyza Zega Mazera-

"Pahlawan seorang putri adalah ayahnya, sementara ratu seorang ayah adalah anak dan istrinya. Namun, tidak dengan aku, bukannya berperan sebagai seorang pahlawan tak berpedang, aku justru berperan sebagai penjahat tanpa senjata. Maafkan papa nak."

-Gilang Argama-

💜💜💜

Gilang Argama, sosok laki-laki yang paling Ferly sayangi dan cintai. Ia pikir setelah dirinya kehilangan sosok ibunda hebat seperti Zera, hidupnya tidak akan seberantakan yang ia bayangkan sebelumnya.

Namun sepertinya takdir tak memihak atas kebahagiaan seorang Ferlyza. Luka lama membawa gadis itu kembali berpijak pada nyeri masa lalu. Dimana Gilang dengan fasih mengatakan kalau..

"Kalau kamu berani pergi dari rumah, papa nggak akan segan-segan tarik semua fasilitas kamu, termasuk sekolah dan uang bulanan."

Cup.

Lamunan Ferly seketika buyar, saat dahi dan pipinya mendapat kecupan hangat dari sang papa. "Anak papa kenapa ngalamun?"

Ferly tersenyum lantas menggeleng pelan. "Enggak, Ferly nggak kenapa-kenapa kok."

Tok Tok Tok.

"Permisi pak, dek. Saya disini mau mengantar makan malam dan obat untuk Bapak Gilang." Ucap seorang suster cantik dari ambang pintu.

Ferly terkekeh. "Nggak usah sok sopan deh mbak, biasanya juga petakilan."

"Ish! Kamu mah suka gitu!" Gerutu suster tersebut sambil meletakan nampan berisi sup, nasi, air putih dan beberapa jenis obat ke atas nakas.

"Suster kenal anak saya?" Tanya Gilang.