20. JAWABAN

3.9K 210 0
                                    

Hai semua! Kembali lagi kita di MBT❤

Oke, Jadi disini aku cuma mau jelasin,

Jadi....
Pada part ini, aku buat khusus untuk mengetahui lebih detail awal mula Ferly terkena gangguan mental,
alasan kenapa Ferly memilih tinggal di kontrakan,
dan kenapa itu semua bisa terjadi.

Part ini aku buat tidak terlalu panjang, karena aku tahu, keseluruhan masa lalu nggak harus dikenang semuanya.

Terkadang sesuatu yang tidak perlu diingat itu perlu kita hapus dari memori.

Selain khawatir bisa menyebarkan dampak buruk, kenangan masa lalu juga nggak baik untuk kamu yang siap untuk maju.

So, enjoykan sahaja.

Happy Reading❤

💜💜💜

20. Jawaban

Beberapa tahun lalu.

Di kediaman Argama, dua anak laki-laki dan satu anak perempuan sedang sibuk bermain bersama di bawah pohon mangga.

"Oke, hari ini kita mau main apa?" Tanya Kenzo, sambil menatap kedua adiknya semangat.

Zito kecil menaruh telunjuknya di dagu sementara Ferly, dengan lucunya gadis kecil itu menidurkan dirinya diatas tikar sambil mengangkat kedua kaki mungilnya yang kemudian disanggakan pada batang pohon mangga.

"Gimana kalau perang-perangan?" Usul Zito kecil.

Ferly kecil menggeleng tidak setuju. "Itu mainan anak laki-laki, adek nggak suka." Gerutunya.

"Terus adek maunya main apa, hm?" Tanya Kenzo seraya mengelus surai hitam adiknya.

"Main boneka aja kak, kan seru!" Jawab Ferly antusias.

Zito mencibir. "Itu mainan anak perempuan! Mana bisa laki-laki main boneka?"

"Tapi Ferly maunya main boneka!"

"Tapi Zito maunya main perang-perangan!"

"Boneka aja abang!" Rengek Ferly kepada Kenzo.

Zito tak mau kalah, dengan tubuh mungilnya itu Zito memeluk leher kenzo sangat erat sambil merengek juga. "Perang-perangan aja abang!"

"Boneka kakak!"

"Perang adek!"

"Boneka!"

"Perang!"

"Boneka!"

"Per--"

"Stop!" Kenzo berteriak membuat Ferly kecil dan Zito kecil langsung menutup rapat telinga mereka. "Abang udah putuskan, kalau kita nggak akan main boneka atau perang-perangan."

Dengan tatapan polos, Ferly dan Zito melontarkan pertanyaan yang sama. "Kenapa?"

"Kita main petak umpet aja gimana? Kalian mau kan?"

Ferly dan Zito mengangguk semangat. "Ayo!"

"Tapi sebelum main petak umpet, kalian habiskan dulu susunya." Ucap Jihan seraya menaruh nampan berisi dua gelas susu coklat dan satu gelas susu putih.

Kenzo menghampiri Jihan, mengambil satu gelas susu coklat lalu memberikannya kepada Ferly. "Adek minumnya pelan-pelan, oke?"

"Oke abang sayang!"

My Beloved Teacher [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang