12

106 22 1
                                    

-happy reading ☺️😉-

Pagiini Evans telah menyiapkan beberapa makanan untuk Claudia. Sudah tidak di hotel lagi, melainkan mansion Evans yang ada di London. Mansion ini sangat luas dibandingkan mansion Evans yang ada di Indonesia.

Saking luasnya, terkadang Claudia sampai tidak tahu arah untuk kembali ke kamarnya. Jika diingat kemarin malam, ah rasanya memalukan! Evans sampai tertawa melihat Claudia yang tersesat.

"Udah gw siapin. Lo mungkin blom terbiasa sama makanan London. Makanya gw buat makanan indo aja. Cepet duduk trus makan" Ucap Evans

Evans melepaskan celana mic-nya dan menaruhnya di atas meja. Evans melangkahkan kakinya menyusul Claudia yang sudah terduduk di sana.

"Lo bakal gw tinggal bentar. Jangan kemana-mana. Gw ada rapat" ucap Evans

"Lo kek orang sibuk yaa. Tiap hari rapattt Mulu" kesal Claudia

"Ya gitu lahh. Lain kali gw bakal ngosongin waktu dehh. Kalo gw gaada rapat, Lo mau apa?" tanya Evans

"Bawa gw jalan jalan donggg. Gw bosen nihh" ucap Claudia

"Lo ga bilang dari kemaren"

"Heyy heyyy Lo kemaren sibuk ke kantor. Gw gamau ganggu Lo"

"Ga ganggu kok. Asal itu Lo yang mau. Lain kali bilang aja sebelum gw berangkat. Biar gw bisa ngosongin waktu gw" ucap Evans.

"Iyaa, kapan kapan aja"
Keduanya mulai fokus pada sarapannya. Tanpa ada suara sedikitpun dari keduanya.

~

~

~

Di sisi lain, Jason. Pria ini sedang berada di dalam pesawat. Dirinya terduduk sambil menundukkan kepalanya. Sepertinya ada yang dia pikirkan.

Gadis itu, iya. Siapa lagi kalau bukan Claudia? Gadis yang akhir-akhir ini selalu melintas di pikirannya. Seakan-akan itu memang sudah menjadi makanannya.

Jason mengangkat wajahnya seraya mengusap nya frustasi. Dirinya mendongakkan kepalanya dengan menghela nafas kasar. Lelah, itu yang dirinya rasakan.

Mimpi, dia lelah karena mimpi. Merasakan Dejavu yang luar biasa pada dirinya. Lagi-lagi gadis itu. Dirinya memimpikan gadis itu.

Dirinya yang memukul, membentak, memaksa, dan menyiksa gadis itu di kamar mandi. Itu mimpinya, memimpikan dirinya dan Claudia. Saat dia bangun dari tidurnya, dia merasakan tubuhnya gemetar dan Dejavu saat mengingat mimpi itu tadi.

Kata dokter, jika dirinya merasakan Dejavu itu artinya dia sudah mengingat masa lalunya. Dejavu dalam bentuk apapun, suasana, mimpi, tindakan, dan apa yang dirinya lihat secara langsung.

"Claudia, itu namanya! Gw yakin.. dia wanitaku. Wanitaku"

"Gw inget Lo Claudia. Gw inget lo! Pelukan Lo, senyum lo. Gw kangenn.."

"Katakan Lo juga kangen gw. Jangan bohong sama diri Lo. Gw tau gw tau Lo kenal gw. Tapi Lo Cuma pura pura.. gw tau itu!" ucap Jason

"Sebentar lagi kita bakal ketemu. Gw bakal meluk Lo. Melampiaskan semua rasa kangen yang udah gw tahan sama Lo selama ini" sambung Jason
Dirinya mengeluarkan air mata, menunduk dan merasakan bagaimana sakit hatinya sekarang.

Sakit sekali! Dia ingin memeluk gadis itu. Pelukan hangat seperti pelukan kala itu.

Claudia.. gw inget lo, cantik. Batin Jason

"Claudia maaf waktu itu gw ngusir Lo dari restoran. Gw ga inget kalo itu Lo.. maaf"

"Apa Lo juga kangen gw kek gw yang kangen sama Lo disini? Gw harap jawaban Lo iya"

"Gw dalam penerbangan ke London. Habis ini gw bakal Langsung cari Lo"

"Ahh! Gw ga sabar.. please jangan pergi lagii. Gw ga bolehin Lo pergi"

"Sekarang gw Cuma bisa ngingett Lo dan.. Evans sahabat gw"

"Tapi dia urusan belakangan. Yang utama itu Lo. Berat yaa nunggu kabar gw selama 5 bulan ini?"

"Maaf.. gw bakal bayar semuanya yang Lo rasain" lirih Jason

"Bryan? Berapa lama lagi?" tanya Jason

"Sebentar lagi kita akan sampai tujuan tuan" ucap Bryan

"Setelah sampai langsung cari Claudia. Aku tidak mau tau. Aku harus menemuinya" ucap Jason


To be continued...

SIT DOWN!! [S2] (JASON WILIAM WINATA) END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang