28

111 16 1
                                    

-happy reading ☺️😉-

"Bro Lo gapapa? Kenapa diem aja?" tanya Nathan

"Ahh gapapa. Gw harus menjaga hatinya agar tidak berpindah padaku"

"Jangan bilang Lo suka sama Claudia" sambil menaikkan satu alisnya

"Iya gw suka sama Claudia. Bahkan gw bawa dia ke sini biar gw bisa ngabisin waktu gw sama dia berdua. Gue sakit tiap kali mulutnya mengucapkan kata 'Jason'"

"Sabar aja, masih banyak gadis yang ingin bersamamu. Dari awal memang Claudia bersama jason. Bukan sama Lo"

"Biarin mereka bahagia. Meski Lo sayang sama dia, Jangan pernah ngerusakin hubungan mereka" ucap Nathan

"Iya, gue juga berusaha buat ngelupain dan kehilangan semua perasaan gw buat Claudia. Gw tau ini sulit. Jika tidak, gw bakal jadi penjahat yang berusaha merebut kebahagiaan mereka"

"Its okeyy bro! Lo pasti bisa! Semangat!!"

"Hahaha.. iya gw tau. Udah lanjutin acara masaknya"

"Dilanjut nanti aja, Lo bisa nenangin diri Lo"

"Heyyy nath? I'm fine.."

"Gausah boong. Gw tahu lo sekarang lagi down. Lihat dari cara nafas lo aja, gw dah bisa baca"

"Haha.. Lo ternyata tau gw"

"Kita temenan dah lama. Wajar aja kalau gw tahu apa yang lo alamin hanya dari bahasa tubuh"

"Kira kira apa yang bisa gw lakuin habis ini?"

"Jangan pernah menganggap Claudia buat Lo. Anggap dia adalah seorang anak kecil yang harus dirawat layaknya orang tua merawat anaknya"

"Berusahalah mencari pengganti Claudia, di luar sana masih banyak. Mungkin lo belum bisa nemuin aja. Tapi ini pesen gw jangan pernah ngelampiasin masa lalu Lo sama wanita Lo besok"

"Gitu ya? Okeyyy bakal gw coba"

"Udah ada yang mau gw omongin ini penting, soal Jason"

"Ahh, gw paham. Sekarang? Claudia juga dah pergi. Ini aman buat ngebahas itu"

Evans dan Nathan duduk di sofa dengan berhadapan. tempat duduk mereka berseberangan.

Nathan mulai membuka laptop yang sedari tadi sudah ada di atas meja itu. Dan dirinya mulai menancapkan flashdisk di laptopnya.

"Beberapa hari yang lalu aku menaruh CCTV diam-diam di rumah Marshel. Lebih tepatnya saat aku kabur dari rumah pria biadab itu. Aku juga tahu, 5 bulan lalu Jason tembakan?" Evans mengangguk

"Dan Lo tau? Setelah Lo keluar sama Claudia, dan Jason mulai lemah alias tidak sadarkan diri. Marshel langsung membawa tubuh lemah Jason ke dalam ruangan"

"Setiap ruangan dirumah marshel, beli CCTV termasuk balkon dan juga garasi luar"

Nathan memutar laptopnya kearah Evans agar Evans bisa melihat video yang sedang diputar saat ini.

Di dalam video itu, terekam bahwa marshel menyeret tubuh Jason begitu saja. Video berganti menjadi di ruangan tempat Jason diseret dan dibaringkan di atas meja yang sudah tersedia di tengah ruangan.

Marshel tersenyum penuh kemenangan di dalam video itu. Mengambil beberapa barang asing dari bawah meja. Itu suntik! Ada dua suntikan yang kini marshel letakkan di atas meja samping Jason berbaring.

"Ternyata kau begitu lemah dan bodoh ya? Sebenarnya ini hampir aku rencanakan. Namun kau sudah masuk ke dalam jebakan ku yang sama sekali belum susun skenarionya" ucap marshel di video itu.

"Lihat video itu sampai habis. Dan kau akan mengetahui alasan kenapa Jason menjadi lupa ingatan" ucap Nathan

Evans melihat video dengan fokus dan sesekali memutar otaknya. Di video itu, marshel mulai mengisi cairan pada kedua suntikan itu. Dan berakhir dengan marshel penyuntikan 2 suntikan pada Jason di tempat yang sama.

"Cairan itu adalah cairan yang berbahaya. Bisa menyebabkan kematian juga jika terlalu banyak. Disini Jason hanya hilang ingatan. Yang berarti cairan itu memiliki 2 jenis. Lo paham maksud gw?" tanya nathan.

"Berarti suntikan itu memiliki cairan yang berbeda? Dalam satu suntikan?"

"Yess! Bisa dibilang, korban yang lain dari marshel juga diberi beberapa cairan dan berakhir dibunuh. Tujuannya agar tidak meninggalkan jejak. Jujur, ini sedikit tidak masuk akal. Namun, aku paham dengan ini"

"Akhirnya terjawabkan. Aku juga bingung kenapa tiba-tiba Jason menjadi lupa denganku. Tidak ada kabar dan tak pernah muncul dihadapanku selama 5 bulan" ucap Evans

"Gw memang menjadi pesuruh marshel. Tapi bukan berarti aku tega membunuh teman ku sendiri di tangan Marshel. Tak lama aku denganya hanya 1 bulan"

"1 bulan itu aku selalu ikut dengan Marshel dan menyaksikan sendiri pembunuhan yang dilakukan marshel. Marshel jika melakukan pembunuhan bayaran" sambung nathan.

"Susun rencana, cepat atau lambat. Kita akan turun lapangan melakukan penyerangan"

"Tentu, jika tidak dia akan menghabisi banyak orang. Dirinya hampir pernah membunuh mama gw. Dia bilang ini pembunuhan bayaran yang diminta oleh paman gw sendiri. Namun, marshel enggak tahu kalau mereka keluarga gw. Untung aja gw cepat-cepat nyelametin mama gw"

"Akan banyak permainan yang kita mainkan setelah ini. Bersiap-siaplah kawan" ucap Evans







To be continued...

SIT DOWN!! [S2] (JASON WILIAM WINATA) END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang