SIT DOWN!! [S2] (JASON WILIAM WINATA) END✓

26

-happy reading ☺️😉-

*THE NEXT DAY*

Jason, pria itu barusaja keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit dipingganya. Tapi Bryan sudah membuka pintunya dan memberikan ponsel pada Jason. Menyuruh Jason mengangkat telpon itu.

"Ada apa lagi. Tn. Marshel?"

"Kau sedang dimana? Beberapa hariini jarang keliatan dirumah?" tanya marshel

"Lagi ada urusan. Ada apa menelpon pagi pagi?"

"Pulang kesini dengan Michelle Alicia.."

"Ga ada waktu"

"Ini penting Jason. Jangan ngehindar lagi"

"Ck! Penting apalagi?! Cuma dinner dinner! Aku bisa dinner sendiri. Jangan menyuruhku untuk datang jika tidak penting!"

"Soal pernikahan kalian. Pernikahan mu dengan Michelle Alicia"

"Harus berapa kali aku bilang? Aku ga mau! Kau tuli?! Aku bahkan tak memiliki rasa apapun padanya"

"Pokoknya kau harus menikah dengannya! Tidak ada penolakan Jason!"

"Kau tidak memiliki hak apapun terhadap ku. Dirimu hanyalah papa tiri. Tiri! Ingatlah posisimu"

"Semua keputusan. Baik jodoh, kelakuan ku! Itu sudah jadi hak ku. Kau tidak bisa ikut campur begitu saja"

"Pulang! Nanti malam datang! Jika tidak.. asetmu papa cabut! Ingatlah, sebagian aset mu ada pada diriku. Ingin mengambil seluruhnya? Turuti ucapanku!".

Sambungan telepon terputus begitu saja. Membuat Jason hampir saja melempar ponsel itu keluar jendela.

Bryan yang daritadi disana, perlahan mengambil ponselnya. Karena ponsel itu milik Bryan. Karena marshel tak bisa menelepon putra tirinya itu. Beberapa hari ini nomornya dibuang oleh Jason.

"Bajing*n!!" teriak Jason

"Bryan cepet cari penerbangan ke Indonesia yang cepet. Hariini sudah harus dapet! Cepatt!"

"Setelah itu antar kan aku ke mansion Evans" ucap Jason

"Baik tuan"

Bryan langsung keluar begitu saja takut kena imbas karena Jason saat ini sedang menunjukkan raut kemarahannya.

~

~

~

"Pagi pagi Lo udah kesini buat apa?" tanya Evans

"Numpang makan" jawab Nathan

"Bangs*t!!"

"Haha.. sebenarnya ada yang mau gw ceritain. Berhubung tadi gw bilang makan gw jadi laper. Ambilin gw makanan sana"

"Gw bukan babu Yee"

"Ya, gw tau Lo babu Jason kan. Babu Jason sama aja babu gw juga" ucap nathan

"Matikkk kali Lo"

"Tapi beneran gw laper" ucap nathan

"Masak sendiri, Cuma ada telur sama sayuran aja nih dikulkas"

"Dasar miskin! Rumah gede tapi makanannya nggak ada. Sini butuh uang berapa?"

"Semua yang Lo punya"

"Enak aja ngepet Sono" ucap nathan

"Bangs*t! Udah sana.. gw penasaran apa yang mau Lo omongin" Evans penasaran.

"Ciee.. kepo hahaha"

"Kalo aja Lo bukan temen gw. Dah gw timpuk trus gw masukin ke sumur"

"Di London mana ada sumurr"

"Ck" decak Evans sambil mengacungkan jari tengahnya kearah Nathan yang sudah membuka kulkas sambil nyengir

Claudia turun dari kamar hendak meminta izin kepada Evans untuk pergi sebentar. Belum claudia manggil Evans, Claudia sudah mau dihampiri Evans di atas.

"Rapi banget, mau kemana?" tanya Evans

"Gw mau keluar bentar, ketemu sama temen yang tinggal di London juga. Boleh?" tanya Claudia

"Gamau sarapan dulu? Ada Nathan dia hariini jadi pembantu dadakan"

"HEH GW DENGER YAAA!"

"Ppfft.. engga. Gw bisa makan diluar nanti"

"Udah, sarapan bareng aja. Gw ga gigit kok paling nyubit aja"

"Mau gw gampar Lo nath!" teriak Evans

"Ampunan bapak epann.."

"Engga nath. Temen gw dah nunggu, ga enak klo gw telat" ucap Claudia

"Yahhh, padahal mau modus modus dikit. Kapan lagi kan modusin anak orang" ucap nathan.

"Moduain babi aja sini. Siapa tau salting, dah tu merah pipi babi nya" ucap Evans

"Iya, Lo babinya"

"Hahaha, nath. Mau outdoor atau indoor?" ucapnya dengan manis yang dipaksakan.

"Kenapa? Mau nikahin aku ya mas? Aduh salting nih Dede. Outdoor aja mas. Gimana?"

"Mau gantungin diri Lo ke pohon"

"Yaudah, kalo mau keluar sekarang, boleh. Jangan pulang lama lama. Mau dianter ga?"

"Gausah, gw bisa naik taxi kok"

"Iya Jan mau dianter sama Evans. Kang modus diaa semua cewe di embat sama dia. Cewe dah kayak prasmanan dicomotin semua"

Claudia tertawa melihat tingkah laku keduanya. Lucu. Claudia pamit pada Evans dan segera melangkahkan kaki untuk membuka pintu.

To be continued...