Part 20

751 127 50
                                    

"MAMAAAAHHH!!"

"WENDYYY!!"

Turun dari mobil Mas Chakra, gue langsung lari buat meluk Mamah yang udah nunggu di depan teras. Kayaknya kedatangan gue sama Mas Chakra emang ditunggu banget sama Ibu Negara yang yang satu ini. Gue juga kangen banget sama Mamah, jadinya kita pelukan deh kayak Teletubbies. Btw, dipsi punya gue ya!

"Mamah, apa kabar?" Mas Chakra mendekat dan ikut memeluk Mamah.

"Alhamdulillah, baik. Hmm... kamu sekarang makin berisi ya. Kayaknya Wendy sering masak makanan yang enak-enak buat kamu."

"Eng-"

"Iya, Mah. Bener."

Gue mendelik ke Mas Chakra yang seenaknya motong omongan gue. Kayak Bu Puan pas lagi sidang UU omnimbus law, lo Mas!

'Kepak Sayap Kebinasa-'

"Wen, kamu udah makan belom? Mamah masak rendang ayam loh." Kata Mamah sambil ngajak gue masuk. Anaknya sendiri malah ditinggal di belakang.

"Gak biasanya Mamah masak itu." Kata Mas Chakra.

"Ya kan ada tamu spesial, jadi masakannya juga harus spesial dong." Jawab Mamah.

Gue nahan tawa dengernya.

"Wah, jadi pengen nyobain. Boleh gak Mah?"

"Boleh banget dong, kamu duduk aja. Mamah ambilin dulu."

"Eh, gak papa Mah. Wendy ambil aja sendiri." Tolak gue.

"Udah gak papa, kamu duduk aja sama Chakra. Bentar ya." Mamah pergi ke dapur ninggalin gue sama Mas Chakra yang duduk diruang makan.

"Seno kemana ya, Mas? Kok gak keliatan?" Tanya gue.

"Mungkin tidur, atau enggak maen game." Jawab Mas Chakra sambil nuangin air minum buat gue sama dia.

Emang bener ya, buah kelapa jatuhnya gak bakal jauh dari pohon cabe.

Eh bentar deh. Peribahasanya kayaknya bukan gitu deh.

"Nah, ini rendang ayamnya. Dimakan ya, Mamah mau sholat ashar dulu." Mamah ngebawa masakan yang udah disajaiin di wadah yang lumayan gede.

"Mamah kenapa gak makan bareng kita aja?" Tanya gue.

Mamah tersenyum, "Mamah mau nunggu Papah. Jadi kalian duluan aja."

Gue menatap kepergian Mamah dengan pandangan terharu. Baik bener, Mamahnya Mas Chakra. Kayak jelmaan malaikat. Malaikat aja udah, gak usah pake nama. Apalagi kalo pake nama malaikat Izrail atau malaikat Malik.

*P.S: Di ajaran agama Islam, ada 10 nama malaikat yg wajib diketahui, beserta tugas-tugasnya. Malaikat Izrail ini tugasnya mencabut nyawa. Trs malaikat Malik tugasnya ngejaga pintu neraka.*

"Wen, ambilin ayamnya dong." Ucapan Mas Chakra ngerusak lamunan gue.

"Eh? Oh iya iya." Gue ngambil wadah berisi ayam buat lebih deket sama piring kita berdua. "Mau yang mana, Mas? Paha atau dada?"

"Ekhem, dada." Jawab Mas Chakra dengan lirihan. Ah, apaan sih kok gitu banget jawabnya? Jangan-jangan dia mikir jorok lagi?

Gue kerjain ah...😏

"Mas." Panggil gue.

"Iya?"

"Enakan dada ayam, apa dada aku?"

"UHUK! UHUK! UHUK!"

Lah, salah waktu gue. Nanyanya pas Mas Chakra lagi ngunyah makanan. Jelas dia keselek.

Love Is The WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang