12. KEMENANGAN ALVARO DAN ANAYA

22 5 0
                                    

Kau yang pernah singgah disini
Dan cerita yang dulu kau ingatkan kembali
Tak mampu aku tuk mengenang lagi
Biarlah kenangan kita pupus di hati
Tak ada waktu kembali
Untuk mengulang lagi
Mengenang dirimu diawal dulu
Ku tahu dirimu dulu
Hanya meluangkan waktu
Sekedar melepas kisah sedihmu
Mencintai dalam sepi
Dan rasa sabar mana lagi
Yang harus kupendam dalam
Mengagumi dirimu
Melihatmu genggam tangannya
Nyaman didalam pelukannya
Yang mampu membuatku
Tersadar dan sedikit menepi
Tak ada waktu kembali
Untuk mengulang lagi
Mengenang dirimu diawal dulu
Ku tahu dirimu dulu
Hanya meluangkan waktu
Sekedar melepas kisah sedihmu
Mencintai dalam sepi
Dan rasa sabar mana lagi
Yang harus kupendam dalam
Mengagumi dirimu
Melihatmu genggam tangannya
Nyaman didalam pelukannya
Yang mampu membuatku
Tersadar dan sedikit menepi
Mencintai dalam sepi
Dan rasa sabar mana lagi
Yang harus kupendam dalam
Mengagumi dirimu
Melihatmu genggam tangannya
Nyaman didalam pelukannya
Yang mampu membuatku
Tersadar dan sedikit menepi
Tersadar dan sedikit menepi
Tersadar dan sedikit menepi

🎶 Ngatmombilung—Menepi 🎶

Mulmed part ini ya!


12. KEMENANGAN ALVARO DAN ANAYA

Hari penentuan, di mana hasil akhir akan segera diketahui. Semua perwakilan Olimpiade SMA Gita Mandiri, berhasil masuk ke babab final. Mereka hanya perlu berjuang selangkah lagi.

Hubungan Jihan dan Bryan masih belum baik-baik saja. Namun, mereka akan sportif dan melaksanakan amanah dengan baik. Bukankah, itu tujuan mereka semua?

"Semangat semuanya. Hari ini terakhir kita mengerahkan semua apa yang kita bisa," ucap Bu Retno.

"Siap, Bu," jawab semuanya.

"Fokus, dan jangan sampai lengkah. Ingat! Harus fokus!" Bu Retno mencoba mengingatkan mereka agar selalu fokus pada Olimpiade.

Semuanya telah masuk ke dalam ruang Olimpiade masing-masing. Alvaro dan Anaya berjalan sejajar dengan bangga. Mereka menaiki podium dan bersiap mengikuti Olimpiade.

Alvaro terfokus pada satu titik. Yaitu Anaya. Gadis angkuh, yang dapat membuatnya tiba-tiba sedikit lebih tenang, dan bisa mengotrol emosinya. Anaya yang menyadari itu, langsung memalingkan wajahnya. Membuat Alvaro tersadar dan jadi salah tingkah.

"Nay?" panggil Alvaro. Anaya yang merasa terpanggil pun menengok ke arah Alvaro.

"Kenapa?" tanyanya.

Alvaro mendekat. Jarak mereka kini hanya beberapa senti saja. Anaya dapat merasakan napas Alvaro yang menyentuh pori-porinya.

Alvaro menatap Anaya dengan penuh arti. Kemudian, mata mereka saling bertubrukan. Mengisyaratkan sebuah pertanyaan.

"Ada apa?" Ucapan Anaya membuat Alvaro menjauh. Hampir saja ia melakukan hal yang tidak wajah. Semuanya ini karena dia. Syaiton yang terkutuk!

"Maaf. Gue cuma mau bilang. Lo hari ini cantik," ucap Alvaro. Pipi Anaya menjadi blushing.

"M-makasih."

Alvaro tersenyum. Perasaan apa ini? Apa yang sedang ia rasakan? Untuk yang pertama kalinya, ia tiba-tiba jatuh dalam perangkapnya sendiri.

"Selamat pagi semuanya. Hari ini, kita akan menentukan siapakah yang akan menjadi pemenang dalam Olimpiade Sains Kimia kali ini. Setelah tahun lalu dimenangkan oleh SMA Jiwa Raga."

ALVAYA DANGEROUS [TERBIT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang