28. ALVARO SALAH SANGKA

29 4 0
                                    

Kita disini bersama sama
Melewati indah dunia
Dipayungi sinar mentari
Tak ada lagi yang kita takuti
Kita bersama seperti kawan
Takkan ada yang mampu mengalahkan
Di bawah langit yang sama kita
Bergandengan saling menajaga
Di atas bumi yang sama kita
Bergandengan saling menjaga
Bersama teman aku gembira
Karena kita semua saudara
Di bawah langit yang sama kita
Bergandengan saling menajaga
Di atas bumi yang sama kita
Bergandengan saling menjaga
Kita bersama seperti kawan
Takkan ada yang mampu mengalahkan
Di bawah langit yang sama kita
Bergandengan saling menajaga
Di atas bumi yang sama kita
Bergandengan saling menjaga
Di bawah langit yang sama kita
Bergandengan saling menajaga
Di atas bumi yang sama kita
Bergandengan saling menjaga

🎼Di bawah langit yang sama —D'Masiv🎼

28. ALVARO SALAH SANGKA

Perlahan motif pembunuhan Fara—adiknya mulai terbongkar. Dan motif penculikan Anaya dan Jihan pun terungkap. Semuanya sudah direncanakan dan direka sedemikian rupa. Dan Anaya ikut andil dalam masalah ini. Namun saat pembunuhan Fara, Anaya tidak ikut campur dan malah tidak mengetahuinya sama sekali.

Polisi akhirnya mengendus pelaku yang sebenarnya. Siapa pun yang menyembunyikan bangkai, pasti akhirnya akan tercium juga. Seperti penjahat yang satu ini.

Tidak disangka, adalah Fras pelakunya. Lebih tepatnya, Frasetya Aditama—ayah Anaya. Dalang di balik terjadinya pembunuhan dan kasus penculikan. 

Tentunya ini perlu penyelidikan dengan waktu yang tidak sedikit. Pihak polisi telah memaksimalkan dan mengerahkan semuanya untuk menyelesaikan kasus yang saling berkaitan.

Alvaro mendapatkan kabar ini langsung dari pihak kepolisian. Dan ia dipanggil untuk mendapat penjelasan.

***

Kabar mengejutkan datang dari pebisnis terkenal Frasetya Aditama. Ia diringkus oleh polisi karena telah melenyapkan seorang gadis belia. Dan juga kasus penculikan terhadap anaknya sendiri.

Motifnya adalah, karena ia hanya ingin membalaskan dendam yang belum terbalaskan. Maka dari itu, ia nekat melakukan semuanya.

"Baiklah, kita sekarang sedang berada dikediaman Frasetya Aditama. Beberapa polisi telah datang untuk menjemputnya," ucap salah satu reporter dari stasiun televisi

Kini, dikediaman Anaya. Fras ditangkap polisi atas kelakuannya sendiri. Sama halnya seperti saat penangkapan papah Alvaro. Penangkapannya juga diliput oleh media.

Tentunya malu, tapi bagaimana lagi? Berani bertindak. Harus berani bertanggung jawab.

"Ayah. Jangan tinggalin Anaya!" cegah Anaya. Saat polisi menyeret ayahnya pergi.

Anaya hanya bisa dicegah oleh Johanes. Mereka berdua menangis karena tidak percaya. Ternyata, selama ini Fras menutupi kejahatannya yang begitu besar.

"Maaf, saudara Fras harus segera kami bawa!" ujar Pak polisi.

"Pak, izinkan saya bicara terlebih dahulu dengan kedua anak saya," pinta Fras. Ia menatap pilu ke arah Anaya yang tidak berhenti menangis. Ia kasihan, mungkin setelah kejadian ini. Ia kan dikucilkan oleh masyarakat, dan mungkin juga dimusuhi oleh teman-temannya.

"Nak, maafkan Ayah, ya! Ayah enggak bisa jadi Ayah yang baik buat kamu. Ayah juga enggak bisa jagain kamu," ucap Fras, kemudian mengusap lembut kepala Anaya.

"Yah, jangan tinggalin aku!"

"Ayah harus pergi, Nak. Kan ada Kak Johan yang jagain kamu sekarang," ucap Fras. Yang mencoba tersenyum, walau kenyataan di dalam hatinya ia menangis. "Johan, Ayah titip Anaya sama kamu. Jangan buat dia nangis!"

ALVAYA DANGEROUS [TERBIT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang