13. SURAT ANCAMAN

29 5 0
                                    

Kemarin
Kulihat awan membentuk wajahmu
Desau angin meniupkan namamu
Tubuhku terpaku
Semalam
Bulan sabit melengkungkan senyummu
Tabur bintang serupa kilau auramu
Aku pun sadari
'Ku segera berlari
Cepat pulang
Cepat kembali jangan pergi lagi
Firasatku ingin kau 'tuk
Cepat pulang
Cepat kembali jangan pergi lagi
Akhirnya
Bagai sungai yang mendamba samudra
Kutahu pasti ke mana 'kan kubermuara
Semoga ada waktu
Sayangku
Kupercaya alam pun berbahasa
Ada makna di balik semua pertanda
Firasat ini
Rasa rindukah ataukah tanda bayang
Aku tak peduli
'Ku terus berlari
Cepat pulang
Cepat kembali jangan pergi lagi
Firasatku ingin kau 'tuk
Cepat pulang
Cepat kembali jangan pergi lagi
Dan lihatlah, sayang
Hujan turun membasahi
Seolah turun air mata
Cepat pulang
Cepat kembali jangan pergi lagi
Firasatku ingin kau 'tuk
Cepat pulang
Cepat kembali jangan pergi lagi
Firasatku ingin kau 'tuk
Cepat pulang
Pulang
Aku pun sadari
Engkaulah firasat hati

🎶 Firasat — Marcell Siahaan🎶


Mulmed part ini ya!

13. SURAT ANCAMAN

Mendengar, kami melihatnya
Jika kalian masih keras kepala
Kami akan bertindak
Tentang segala hal yang belum tersampaikan
Kami akan meneruskannya
Hutang budi harus dibayar budi
Hutang nyawa harus dibayar nyawa
Siapa dulu yang akan menjadi korban?
Bersiaplah untuk dijemput

Alvaro membaca secarik kertas lusuh yang berada tepat di depan pintu rumahnya. Siapa yang meletakkannya? Pikirnya. Isinya begitu ambigu, seperti puisi, namun kata-katanya membingungkan. Ia mencoba mengartikan, dan mencoba memahaminya.

Namun sayang, ia hanya menganggap surat ancaman itu sebagai main-main saja. Apakah jika isi surat itu benar terjadi, adakah penyesalan di dalam dirinya?

"Iseng aja! Siapa lagi yang nulis-nulis ini, kurang kerjaan banget!" cerocos Alvaro. Ia meremas kertas itu, dan membuangnya kesembarang arah.

Ia langsung menyalakan mesin motornya, dan segera melenggang pergi dari pekarangan rumahnya.

"Bersiaplah untuk kujemput!"

***

SMA Gita Mandiri dihebohkan dengan kedatangan empat siswi baru. Pindahan dari SMA Rajawali, sekolah yang terbilang elite dan famous. Dangerous dibuat heboh dengan kehadiran mereka. Terlebih dengan Julian, Garry, Grady, dan Deenan.

Tatapan mereka mengagumi, tidak bisa bicara. Dan yang pasti, sangat menyukai. Julian, mulutnya menganga. Matanya tidak berkedip sekali pun. Bibirnya melengkung, dan ia hanyut sehanyut-hanyutnya.

"Gila, mereka siapa?" tanya Garry, yang terus menatap mereka.

"Katanya sih, pindahan dari SMA Rajawali," ujar Deenan. Yang juga tidak beralih menatap mereka.

Keempat gadis itu menjadi pusat perhatian banyak orang. Mereka berjalan santai, sambil tersenyum menyapa para siswa dan siswi lainnya.

Tidak jarang banyak dari para kaum adam yang juga ikut terpesona melihat rupa mereka.

Yang pertama. Laluna Ratu Gladis Vionika, cewek narsis yang kelewatan batas. Devika Aisya Scarlleta, cewek yang hobinya koleksi foto cogan. Clarissa Cahya Alleta, cewek yang terbilang rese. Dan terakhir Maya Lestari, cewek yang begitu tidak suka dengan perdebatan. Mereka semua dikerumuni banyak orang.

ALVAYA DANGEROUS [TERBIT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang