30. ALVARO PERGI (AKHIR CINTA ANAYA) End

75 5 0
                                    

Waktu pertama kali
Kulihat dirimu hadir
Rasa hati ini inginkan dirimu
Hati tenang mendengar
Suara indah menyapa
Geloranya hati ini tak kusangka
Rasa ini tak tertahan
Hati ini selalu untukmu
Terimalah lagu ini
Dari orang biasa
Tapi cintaku padamu luar biasa
Aku tak punya bunga
Aku tak punya harta
Yang kupunya hanyalah hati yang setia
Tulus padamu
Hari-hari berganti
Kini cinta pun hadir
Melihatmu, memandangmu bagai bidadari
Lentik indah matamu
Manis senyum bibirmu
Hitam panjang rambutmu anggun terikat
Rasa ini tak tertahan
Hati ini selalu untukmu
Terimalah lagu ini
Dari orang biasa
Tapi cintaku padamu luar biasa
Aku tak punya bunga
Aku tak punya harta
Yang kupunya hanyalah hati yang setia
Tulus padamu
Oh-ho huu
Terimalah lagu ini
Hm-mm
Dari orang biasa
Terimalah lagu ini
Dari orang biasa
Tapi cintaku padamu luar biasa
Aku tak punya bunga
Aku tak punya harta
Yang kupunya hanyalah hati yang setia
Yang kupunya hanyalah hati yang setia
Terimalah cintaku yang luar biasa
Hm-mm
Tulus padamu

🎼Cinta luar biasa—Andmesh Kemalang🎼

30. ALVARO PERGI (AKHIR CINTA ANAYA)

Tidak mudah bagi Alvaro meninggalkan semuanya. Cinta, sahabat, dan keluarga. Ia harus pergi, mengubur semua kenangan, demi bisa mewujudkan semua impian. Ralat, demi bisa menghapus semua lara bersamanya.

Alvaro sudah rapi, juga menjinjing satu koper di tangannya. Semalam ia membereskan keperluan dan kebutuhannya untuk pergi menuju Francis. Ya, ia akan melanjutkan pendidikannya di sana.

Sebenarnya ia tidak sanggup meninggalkan segalanya. Terutama Dangerous yang sudah membesarkan namanya. Walaupun, ia sudah bukan siapa-siapa lagi. Mengingat, Dangerous sangst berjasa atas segalanya.

"Semuanya sudah siap, kan?" tanya Irish. Alvaro mengangguk.

"Ayo, sekarang kita masuk ke mobil. Penerbangan dua jam lagi," ujar Hans.

Alvaro akan pergi bersama Agatha. Menghilang untuk melupakan kejadian kelam yang sudah menimpa mereka.

Agatha tidak pamit kepada para sahabatnya. Ia sengaja melakukannya, pasti mereka akan mencegah dirinya pergi.

"Yaudah. Semuanya masuk!" titah Hans. Mereka segera masuk. Dan mobil segera berjalan.

Melihat awan di langit. Mengingatkan dirinya akan satu sosok yang ia rindukan. Anaya. Apakah gadis itu tahu dirinya akan pergi? Pergi selamanya, dan meninggalkan cinta di hatinya. Rasa-rasanya, ia sangat berdosa tidak memberitahunya. Mau bagaimana lagi? Alvaro tidak ingin Anaya terus menerus berharap kepadanya.

"Kak?" panggil Agatha. "Kakak pasti lagi mikirin Anaya, kan?" tebak Agatha. Bagaimana ia bisa tahu?

"Enggak kok!" kilah Alvaro. Agatha tidak bisa dibohongi. Jelas-jelas matanya menunjukkan kesedihan juga kegelisahan.

"Jangan bohong. Seharusnya Kakak ketemu dulu sama dia, sebelum pergi," ucap Anaya.

Alvaro tahu. Bukan maksudnya tidak memberitahu. Hanya saja, ia tidak ingin membuat siapapun repot karenanya. "Enggak, Tha. Sudahlah, Kakak enggak mau bahas itu lagi!" tegasnya.

"Kakak jangan pernah bohongi perasaan Kakak sendiri. Nanti Kakak juga yang tersiksa. Anaya sudah mengakui kesalahannya, dia juga udah mendapat hukumannya. Kurang menderita apa lagi sekarang?" kata Agatha. Benar. Alvaro tidak berpikir sampai situ. Lalu, ia harus bagaimana?

ALVAYA DANGEROUS [TERBIT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang