14. PEMBUNUHAN

25 5 0
                                    

Selama ini ribuan hari
Kudekat denganmu
Lewati berbagai hal ku ada di sisi mu
Tanpa kau tahu perasaan ku padamu
Sendiri ku berharap
Memberi kasih walau tak kembali
I maybe not yours and you're not mine
But I'll be there for you when you need me
It is only me
Believe me girl it's only me
Yeah it's only me
I will always be the one who pull you up
When everybody push you down
And it's only me
Believe me girl it's only me
Yeah it's only me
Sekali pun kau tak pernah perdulikan rasa ku
Ku takkan acuhkan dirimu
Tapi kuharap suatu saat nanti kau tahu
Sendiri ku berharap
Memberi kasih walau tak kembali
I maybe not yours and you're not mine
But I'll be there for you when you need me
It is only me
Believe me girl it's only me
Yeah it's only me
I will always be the one who pull you up
When everybody push you down
And it's only me
Believe me girl it's only me
Yeah it's only me
Aku memang bukan
Rasa yang kau mau
Namun ku kan slalu ada
Untukmu untukmu
I maybe not yours and you're not mine
But I'll be there for you when you need me
It is only me
Believe me girl it's only me
Yeah it's only me
I will always be the one who pull you up
When everybody push you down
And it's only me
Believe me girl it's only me
Yeah it's only me
It's only me
Its only its only me
Yeah its only me

🎶 It's Only Me—Kaleb J🎶

Mulmed part ini ya!
Happy Reading

14. PEMBUNUHAN

Markas Dangerous terlihat sangat ramai sekali. Mereka telah selesai melaksanakan rapat bulanan. Iya, rapat bulanan. Emang OSIS saja yang melakukannya? Tentu tidak.

Namun, ketua Dangerous sejak tadi tidak fokus memimpin jalannya rapat. Sehingga Bryan-lah yang menggantikannya.

Hati Alvaro tiba-tiba menjadi gelisah. Seperti ada sesuatu yang terjadi, namun ia tidak tahu apa itu. Ia mengusap wajahnya kasar, setelah itu berjalan menuju jendela.

Mereka pun menyadari tingkah Alvaro. Hingga pada akhirnya satu persatu menghampiri Alvaro untuk menanyakan apakah dirinya baik-baik saja.

Andres yang sudah tahu dengan sifat Alvaro. Berusaha untuk mengerti. "Al, lo kenapa?" tanya Andres. "Ada sesuatu yang ngebuat lo enggak tenang?" ucapnya lagi.

"Dari tadi gue lihatin lo kayak cemas gitu!" tegas Bryan.

"Cerita aja Al, siapa tahu kita bisa bantu lo," tambah Drey.

Alvaro semakin kalang kabut, hatinya bicara tentang pertumpahan darah yang sedang terjadi. Feelingnya pun sangat kuat, ia takut terjadi apa-apa dengan keluarganya.

Ia memejamkan matanya, kemudian menyugar rambutnya. Entah apa yang ia rasakan, otaknya dan hatinya tidak bisa berkompromi saat ini. Bingung, juga tidak tahu apa yang sedang terjadi. Ia pun memutuskan untuk pergi dari markas.

"Gue cabut!" ucap Alvaro.

Drt! Drt! Drt!

Namun, tiba-tiba ponselnya berdering. Dengan cepat ia melihat siapa yang menghubunginya. "Agatha?" gumamnya pelan.

Alvaro semakin gelisah. "Kenapa?" Agatha tidak menjawabnya. Hanya ada isakan tangis yang terdengar. Alvaro semakin tidak enak hati.

"Agatha! Ada apa, coba bicara?" tanya Alvaro cemas. Raut wajah sudah sangat gelisah. Tidak dapat tertutupi lagi, cemasnya Alvaro sungguh tidak terkontrol.

ALVAYA DANGEROUS [TERBIT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang