7. SIMBIOSIS MUTUALISME

52 8 1
                                    

Bulan terdampar dipelataran
Hati yang temarang
Matamu juga mata-mataku
Ada hasrat yang mungkin terlarang
Satu kata yang sulit terucap
Hingga batinku tersiksa
Tuhan tolong aku jelaskanlah
Perasaanku berubah jadi cinta

Tak bisa hatiku menafikkan cinta
Karena cinta tersirat bukan tersurat
Meski bibirku terus berkata tidak
Mataku terus pancarkan sinarnya

Ku dapati diri makin tersesat
Saat kita bersama Ooouooo
Desah nafas yang tak bisa dusta
Persahabatan berubah jadi cinta

Tak bisa hatiku menafikkan cinta
Karena cinta tersirat bukan tersurat
Meski bibirku terus berkata tidak
Mataku terus pancarkan sinarnya

Apa yang kita kini tengah rasakan
Mengapa tak kita coba tuk satukan
Mungkin cobaan tuk persahabatan
Atau mungkin sebuah takdir Tuhan

Tak bisa hatiku menafikkan cinta
Karena cinta tersirat bukan tersurat
Meski bibirku terus berkata tidak
Mataku terus pancarkan sinarnya

Apa yang kita kini tengah rasakan
Mengapa tak kita coba tuk satukan
Mungkin cobaan tuk persahabatan
Atau mungkin sebuah takdir Tuhan

Meski bibirku terus berkata tidak
Mataku terus pancarkan sinarnya
Mungkin cobaan tuk persahabatan
Atau mungkin sebuah takdir Tuhan

🎶 Sahabat jadi cinta—Mike Mohede 🎶

Mulmed part ini ya!
Next part mau request lagu apa?

7. SIMBIOSIS MUTUALISME.

Sejak kejadian itu, Alvaro mencoba mendekati Anaya dengan alasan tertentu. Alih-alih, membicarakan soal Agatha, dan meminta Anaya untuk menjadi teman Agatha. Siapa kira, obrolan mereka melenceng sampai dengan perihal perasaan.

Ya, Alvaro bisa dijelaskan sebagai cowok yang berwibawa, dan mampu memberantas segalanya hanya dengan jentikkan jarinya.

"Gue cuma mau bilang. Ternyata lo enggak senyebelin ya gue kira!" ucap Alvaro, sambil menatap Anaya.

"Lo juga Kak, yang nyebelin!" Anaya membalikkan ucapan. "Oh iya, soal gue nampar lo waktu itu. Kalau lo mau nampar gue, tampar lagi aja, Kak! Gue emang salah, dan enggak sepatutnya kayak gitu!" ucap Anaya merendah.

Alvaro mengangkat tangannya, mungkin siap membalas tamparan Anaya waktu itu. Anaya memejamkan matanya, takut mungkin. Biasanya pukulan laki-laki lebih keras ketimbang perempuan.

Anaya tidak merasakan hal apaa pun, kemudian ia membuka kedua matanya. Alvaro mengelus pipinya lembut. Membuat dirinya terdiam dan menatap Alvaro tidak percaya.

Melihat ketidaknyamanannya Anaya, Alvaro melepaskan tangannya dan segera menghentikan pandangannya.

"Sorry." Alvaro jadi salah tingkah. Entah kenapa, setelah kenal lebih jauh dengan Anaya. Ia merasa ada sedikit perubahan dalam dirinya. Apakah mungkin ia benar-benar menyukai Anaya?

"It's okay." Anaya memandang kesembarang arah. Kemudian terdiam karena Alvaro juga terdiam.

Keadaan menjadi hening. Kemudian mereka kembali saling tatap, dan akhirnya membuang pandangannya lagi.

"Oh iya," ucap mereka berbarengan.

"Lo dulu aja," ucap mereka berbarengan lagi. Alvaro tergugu, sungguh begitu lucu, pikirnya.

ALVAYA DANGEROUS [TERBIT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang