26. TEROR

19 5 0
                                    


Terakhir kali kau temui diriku
Kau ucapkan janji akan kembali
Waktu terus berlalu, ku menunggu
Kabar yang tak pasti
Bila kau tak cinta, katakan saja
Aku rela lepaskan cintamu
Seperih apa pun, sesakit apa pun
Biarlah aku saja yang rasakan
Cintaku tak pernah kau balaskan
Perihku tak pernah kuucapkan
Seperih apa pun, sesakit apa pun
Ku rela asalkan kau bahagia
Ternyata akhir dari semua ini
Kau ingkari janji-janji manismu
Waktu terus berlalu, ku menunggu
Kabar yang tak pasti, oh-oh
Bila kau tak cinta, katakan saja
Aku rela lepaskan cintamu
Seperih apa pun, sesakit apa pun
Biarlah aku saja yang rasakan
Cintaku tak pernah kau balaskan
Perihku tak pernah kuucapkan
Seperih apa pun, sesakit apa pun
Ku rela asalkan kau bahagia
Bila kau tak cinta, katakan saja
Aku rela lepaskan cintamu
Seperih apa pun, sesakit apa pun
Biarlah aku saja yang rasakan
Cintaku tak pernah kau balaskan
Perihku tak pernah kuucapkan
Seperih apa pun, sesakit apa pun
Ku rela asalkan kau bahagia
Seperih apa pun, sesakit apa pun
Ku rela asalkan kau bahagia

🎼Ingkar Janji—Repvblik🎼

26. TEROR

Malam yang sangat dingin bagi Agatha. Sedari tadi ia tidak turun dari kamarnya. Ia menangis, takut, dan juga tidak dapat mempercayai apa yang sudah terjadi.

Wajahnya berlinang air mata. Ia tidak beralih sedikit pun dari kasurnya. Rasa sesak menyelimuti hatinya. Ia tidak ingin keluar ataupun ke mana pun itu. Ia hanya ingin sendiri sambil menerima semuanya.

Gorden kamarnya terbuka, mungkin karena terpaan angin. Ya, memang angin sedang berhembus kencang saat ini. Pantas jika semuanya terjadi.

Agatha berjalan ke arah jendela. Ia berniat menutup kembali jendelanya. Setelah menutupnya, ia kembali lagi ke kasur empuknya.

Jentreng

Tiba-tiba kaca jendela yang tadi ia tutup pecah. Agatha terkejut bukan main. Siapa yang melakukannya?

"Aaaaaaaaaaaaaa!" jerit Agatha. Ia mengedarkan pandangannya ke sekitar. Tidak ada siapapun, jadi siapa yang melakukannya?

Alvaro yang sedang membantu Irish pun langsung berlari ke lantai dua. Lebih tepatnya ke kamar Agatha.

Tok! Tok! Tok!

"Agatha! Ada apa?" tanya Alvaro. Namun tidak ada jawaban apa pun.

"AGATHA!" teriaknya. Juga masih tidak direspon.

"Ada apa, Al?" tanya Irish. Alvaro menggelengkan kepalanya.

Terpaksa, ia harus mendobrak pintunya agar bisa terbuka. Alvaro bersiap mengambil ancang-ancang. Detik berikutnya siap menghantam pintu tersebut.

Brak

Alvaro mengedarkan pandangannya. Ia melihat pemandangan yang begitu berantakan. Pecahan kaca ada di mana-mana. Dan di manakah Agatha sekarang?

"Agatha, kamu di mana?" panggil Alvaro.

"Agatha, ini Mamah, Nak!" ucap Irish.

Irish menemukan Agatha yang sedang terdiam sambil memeluk lututnya di pojokkan. Dengan cepat ia langsung menghampirinya.

"Sayang, kamu enggak apa-apa?" tanya Irish. Namun, Agatha terus menangis dan tidak menjawab pertanyaannya.

Netra Alvaro melihat satu gumpalan yang tergeletak begitu saja di lantai. Kemudian ia memungutnya untuk memastikan.

ALVAYA DANGEROUS [TERBIT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang