A Choice

217 56 8
                                    

Semakin besar saja kepada Eleora setelah mendapatkan izin secara tak langsung dari Romo untuk terus mengikuti Priya. Seperti saat ini kemanapun Priya pergi El mengekori.

Priya menghentikan langkahnya secara mendadak membuat El menabrak punggung lebar Priya. Bukannya menyingkir Eleora justru mengendus punggung itu.

Priya membalik tubuhnya dan Eleora masih tetap mengendus layaknya anjing pelacak.

"Kamu lagi ngapain sih?" Omel Priya dan mundur satu langkah

"Ah... Uuu.. Channel N°5. Jadi kamu salah satu jadi golongan orang kaya yang memuakan juga hmm?"

Seumur hidup Priya baru pernah ia menemukan mahluk sejenis Eleora ini.

"Tidak perlu kaget. Aku ini koleksi banyak parfum. Tukang parfum kalau kata Rhea. Parfum mu salah satu Favorit ku. Jadi aku cukup hafal wanginya. Karna wanginya sangat awet jadi ini tidak mungkin yang palsu. Kesimpulannya kamu golongan orang kaya yang memuakan seperti ku juga. "

Priya sungguh kehilangan kalimatnya.

"Eh.. kalau di pikir-pikir kita banyak kesamaan loh. Kita sama-sama satu universitas sekarang parfum kita juga sama. Apa kita jodoh?"

"Kamu ngapain sih ngikutin aku terus?"

"Aku kan harus menjaga anak ini agar Romo tidak khawatir" jawab Eleora seraya menepuk tangan Priya.

"Aku ingin mandi, kau akan ikut juga hah?"

"Boleh??" Tanya Eleora dengan antusias.

Priya benar-benar terkejut mendengar jawaban El. "kau sudah gila El".

"Ohh.. you drive me crazy"

"Diam di sini"

"Tidak mau..nanti kamu kabur"

"Ck.. aku akan kabur kemana hah? Kamu pikir aku bisa menghilang hah?"

"Mana tau? Bisa saja kan? Habis kamu tidak terlihat seperti manusia. Kamu lebih mirip seperti malaikat. Siapa tau salah satu kekuatan mu adalah menghilang"

Terserah saja Eleora ingin mengatakan apa. Priya bisa gila kalau terus menanggapinya. Ia memilih pergi dan Eleora kembali mengikutinya.

Priya menarik napasnya menahan kesal lalu berbalik lagi.

"Eleora!"

Eleora mengulurkan jari kelingkingnya. "Janji dulu kalau kamu tidak akan kabur. Hmm?"

Priya sungguh heran bagaimana Rhea bisa bertahan menghadapi mahluk jenis Eleora ini. Ia saja sekarang merasa kepalanya sudah berasap.

"Cepeeettt" ucap Eleora seraya menggerakkan tangannya. Priya masih hanya menatap wanita itu. Berapa sebenarnya usia Eleora?

"Yasudah kalau tidak mau, aku ikut kamu mandi saja" ucap Eleora dan akan menurunkan tangannya namun Priya dengan cepat menautkan kelingkingnya.

Hilang sudah harga dirinya. Semakin jumawa saja El. Priya kesal sekali melihat senyum kemenangan Eleora yang membuat wanita itu semakin cantik saja.

"Diam di sini!"

"Emm.." jawab Eleora dan menganggukan kepalanya. Priya pun meninggalkan Eleora dan masuk ke dalam kamar mandi luar itu.

Namun bukan Eleora kalau benar-benar diam tak mengganggu Priya. Sesaat setelah Priya masuk ke dalam kamar mandi Eleora pun mendekat.

"Priya... Apa kau punya otot di perut juga? Ada berapa?"

Di dalam kamar mandi Priya memejamkan matanya. Dia yang bodoh karna percaya dengan wanita itu.

Kutoroka (I'm on mission to find love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang