Story Begin

208 57 6
                                    

Ini pertama kalinya Dre di ajak oleh Rhea ke kebun. Sebenarnya ini juga bisa di bilang pengalaman pertama untuk benar-benar masuk ke kebun. Tak terhitung beberapa kali Dre hampir jatuh karna terpleset. Sepatu yang ia pakai sungguh sangat tidak nyaman di gunakan di sana.

Dre sedikit heran mengapa Rhea bisa sangat stabil mengikuti langkah para petani. Seolah Rhea juga sudah sangat sering dan sudah hafal medan di sini.

Rhea menghentikan langkahnya ia menoleh pada Dre yang nampak sulit untuk naik. Bukan apa-apa itu karna celana bahan yang Dre pake tak bisa mencover semua gerakan.

Rhea mengulurkan tangannya untuk memberikan bantuan. Dre pun menerima bantuan Rhea.

"Thanks"

"Itu kenapa aku meminta mu berganti baju" ucap Rhea dan kembali melanjutkan perjalanannya.

"Aku tidak tau akan masuk-masuk ke kebun"

"Lalu kamu pikir hanya datang foto bersama lalu pulang?"

"Jangan di perjelas. Kamu membuat ku malu dan nampak bodoh"

"Maaf"

"Tidak apa sih. Memang aku bodoh. Aku harus lebih membuka pikiran ku setelah ini." Ucap Dre

Rhea tak menolak. Ia hanya menganggukan kepalanya. Dre tersenyum kecil di belakang Rhea. Biasanya orang akan cepat-cepat menolak pernyataan seperti itu.

"Kau mirip dengan El"

"Aku? Secara apa? Dari sebelah mana?"

Dre mengedikan bahunya meski Rhea tak bisa melihatnya. "Hanya terasa mirip saja"

"Aku memilih di sebut mirip kepiting di bandingkan di sebut mirip ka El"

Dre tertawa kecil, ia menggaruk keningnya yang gatal. Ya, di kebun banyak sekali nyamuk.

"Aku serius"

"Oke..oke Nona yang mirip kepiting" lanjut Dre.

Hari ini cukup banyak yang di pelajari Dre, dari mulai mengenali jenis tanaman, mengetahui tentang biji kopi, hingga cara menanam kopi. Dre juga berkesempatan untuk menanam satu pohon miliknya sendiri. Ia senang dan ya cukup bangga.

Setelah kurang lebih enpat jam berada di kebun. Dre bahkan tak menyadari waktu berlalu secepat itu. Mereka pun kembali. Para petani kopi berhasil memanen cukup banyak biji kopi hari ini. Dre dan Rhea turut andil dalam memamen hari ini.

"Sampai di Jakarta aku akan pamer kalau aku pernah memetik biji kopi dan menanam" ucap Dre seraya melihat hasil foto-foto di ponselnya.

"Wah.. kamu cukup berbakat mengambil foto yang bagus"

"Bakat ku terasah karna orang-orang seperti kalian" jawab Rhea

"Kalian?"

"Ehm... Kau dan ka El"

Dre menganggukan kepalanya. "Sepertinya aku memiliki banyak kesamaan dengan El"

"Ehmm.. karna itu kalian cocok"

"Sayang El tidak suka padaku"

"Belum" saut Rhea

"Apa dia baik-baik saja? Aku sangat khawatir kemarin melihatnya tak berdaya seperti itu. Sangat tidak terbiasa melihat El yang super power tiba-tiba untuk sekedar duduk saja tidak bisa"

Rhea menghela napasnya. "Wanita keras kepala. Benar-benar merepotkan"

"Mengkhawatirkan mungkin maksud mu"

"Ya, perasaan khawatir itu bikin Repot"

Dre tersenyum lagi. Sungguh unik Eleora dan Rhea ini. Pantas saja mereka bisa sangat cocok menghadapi satu sama lain. Bayangkan saja kalau itu bukan Eleora pasti sudah sakit hati di sebut merepotkan seperti itu. Tapi karna itu Eleora, pasti Eleora paham bahwa maksud Rhea adalah khawatir.  Kalau di pikir-pikir ia juga cukup paham bahasa Rhea.

Kutoroka (I'm on mission to find love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang